BAB 1
INTRODUCTION: MANAJEMEN DAN PENGERTIANNYA
A.
Definisi, konsep
dan teori tentang manajemen: Ilmu Teori Dan Praktek
Menurut Mary Parker Follet, manajemen
adalah seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan usaha- usaha para anggota organisasi dan penggunan
sumberdaya- sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan.
B.
Pentingnya
Manajemen
Manajemen sangat penting untuk:
1.
Untuk dapat mempermudah/mempercepat suatu
organisasi mencapai tujuannya.
2.
Untuk menyamakan tujuan-tujuan yang saling
bertentangan.
3.
Untuk mengefesienkan resiko-resiko yang
mengkin akan terjadi.
4.
Untuk meminimaliskan biaya.
C.
Manajemen Sebagai
Suatu Profesi
Edgar H.Schein menguraikan kriteria-kriteria untuk menentukan
sesuatu sebagai profesi yang dapat diperinci sebagai berikut :
1. Para profesional harus ditentukan oleh suatu kode etik yang kuat,
dengan disiplin.
2. Para profesional membuat keputusan atas dasar prinsip-prinsip umum.
3. Para profesional mendapatkan status mereka karena mencapai standar
profesi kerja tertentu, bukan karena favoritisme atau karena suku bangsa atau
agamanya dan kriteria politik atau sosial lainnya.
D.
Aplikasi-Aplikasi
yang berbeda dari istilah manajemen
Ada empat aplikasi
yang berbeda dari istilah manajemen. Istilah manajemen dapat digunakan untuk hal-hal yang berhubungan dengan:
1. Suatu proses. Manajemen juga merupakan suatu proses, karena
mencakup pelaksanaan suatu rangkaian tipe-tipe khusus kegiatan atau fungsi.
2. Seorang individu. Individu yang melaksanakan fungsi-fungsi
manajerial atau bagian dari kelompok secara keseluruhan dapat disebut bagian
manajemen.
3. Pengelompokan pekerjaan. Manajemen dapat berarti suatu kelompok orang yang
melaksanakan tugas-tugas atau fungsi-fungsi manajerial.
4. Suatu disiplin akademik. Manajemen adalah suatu bidang spesialisasi
akademik, atau suatu bidang studi.
E.
Manajemen dan
lingkungan kerja baru
Karakteristik
Tempat Kerja Baru:
1. Sumber daya Aktivitas fisik Informasi
2. Pekerjaan Terstruktur Fleksibel Terlokalisasi
Maya
3. Pekerja Saling ketergantungan Diberdayakan
Kekuatan
Tempat Kerja Baru:
1. Teknologi Mekanis Digital, e-business
2. Pasar Domestik Global
3. Tenaga kerja Homogen Heterogen
4. Nilai yang dianut Stabilitas, efisiensi
Perubahan, kecepatan
5. Peristiwa Tenang, dapat diprediksi
Berubah-ubah
BAB 2
MANAJEMEN, MANAJER DAN MASYARAKAT
A.
Pengertian
manajemen dan manajer
Kata manajemen berasal dari bahasa
perancis kuno “managemen”, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.
Menurut saya manajemen yaitu suatu
proses yang dilaksanakan secara efektif dan efesien untuk mencapai tujuan
bersama. Efektif berarti bahwa tujuan dicapai sesuai perencanaan sedangkan
efisien berarti tugas dilaksanakan secara benar dan terorganisir.
Manajer adalah seseorang yang karena
pengalaman, pengetahuan, dan keterampilannya diakui oleh organisasi untuk
memimpin, mengatur, mengolah, mengendalikan dan mengembangkan kegiatan
organisasi.
B.
Tingkatan
manajemen
a)
Manajemen puncak (tingkat tinggi)
Mencakup
posisi-posisi seperti presiden, direktur utama, direktur keuangan dan wakil
presiden. Para manajer ini membuat keputusan-keputusan mengenai sebaran
perusahaan dalam jangka panjang.
b)
Manajemen manengah (middle management)
Mencakup
posisi-posisi seperti manajer wilayah dan manajer pabrik yang terlibat dalam
proses produksi. Para manajer ini mengatasi persoalan-persoalan dan
merencanakan metode-metode baru untuk meningkatkan kinerja dan seringkali
bertanggung jawab atas keputusan jangka pendek perusahaan.
c)
Manajemen pengawasan
Sangat
terlibat dengan para karyawan yang melaksanakan proses produksi sehari-hari.
Para pengawas menangani masalah-masalah seperti kehadiran para buruh dan
keluhan pelanggan.
C.
Fungsi-fungsi
yang dilaksanakan manajer
Ada beberapa fungsi menjadi seorang manajer,
yaitu:
1.
Marencanakan untuk masa depan
(sasaran-sasaran)
2.
Mengorganisasikan sumber-sumber untuk dapat
mencapai sasaran.
3.
Memimpin para karyawan dengan mempersiapkan
instruksi-instruksi tentang bagaimana mereka dapat menyelesaikan tugas-tugas.
4.
Pengawasan yang mencakup pemantauan dan
pengevaluasian tugas-tugas karyawan.
D.
Kegiatan-kegiatan
manajer
Ada beberapa kegiatan-kegiatan yang dilakukan
oleh manajer, yaitu:
1.
Manajer bekerja dengan orang lain dan melalui
orang lain.
2.
Manajer memajukan dan meyeimbangkan tujuan
yang saling bertentangan dan menetapkan prioritas.
3.
Manajer bertanggungjawab dan
mempertanggungjawabkan.
4.
Manajer harus berfikir secara analistis dan
konseptionis.
E.
Keterampilan-keterampilan
manajer
Ada beberapa keterampilan yang harus dimiliki
oleh manajer, yaitu:
1. Keterampilan teknik adalah kemampuan untuk menggunakan peralatan-peralatan, prosedur , atau
teknik-teknik dari suatu bidang tertentu
2. Keterampilan administrative adalah seluruh ketrampilan yang berkaitan dengan perencanaan,
pengorganisasian, penyusunan kepegawaian, dan pengawasan.
3. Keterampilan kemanusiaan adalah kemampuan untuk bekerja dengan, memahami, dan memotivasi orang lain,
baik sebagai individu ataupun kelompok.
4. Keterampilan Konseptual adalah kemampuan mental untuk mengkoordinasikan dan mengintegrasikan
seluruh kepentingan dan kegiatan organisasi.
BAB 3
PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN
A.
Aliran manajemen
klasik
·
Teori manajemen
ilmiah
Teori ini
dikembangkan oleh Frederick W. Taylor sekitar tahun 1900-an. Ada 4 prinsip
dasar penerapan manajemen ilmiah, yaitu:
1.Pengembangan
metode-metode ilmiah dalam manajemen
2.Seleksi ilmiah
untuk karyawan.
3.Pendidikan dan
pengembangan ilmiah para karyawan.
4.Kerjasama yang
baik antara manajemen dan tenaga kerja.
·
Teori organisasi
James
D. Mooney, mendefinisikan organisasi sebagai sekelompok, dua orang atau lebih
yang mempunyai tujuan sama.
B.
Aliran manajemen
hubungan manusiawi
Perilaku manusia muncul karena
ketidakpuasan bahwa yang dikemukakan pendekatan klasik tidak sepenuhnya
menghasilkan efesiensi produksi dan kehrmonisan kerja sehingga sisi prilaku
manusia dalam organisasi menjadi penting.
C.
Aliran manajemen
modern
Manajemen modern berkembang melalui
dua jalur. Pertama dari aliran hubungan manusiawi yang dikenal sebagai perilaku
manusia (organisasi) dan aliran kuantitatif.
1.
Perilaku organisasi, perkembangannya ditandai
dengan pandangan dan pendapat baru tentang perilaku manusia dan system social.
2.
Pendekatan teori hubungan manusia.
D.
Pendekatan-pendekatan
dalam teori manajemen
Pendekatan ini muncul untuk merevisi teori
manajemen klasik yang ternyata tidak sepenuhnya menghasilkan efesien-efesien
produksi dan keharmonisan kerja.
BAB 4
MANAJER DAN LINGKUNGAN ORGANISASI
A.
Pengertian
manajer dan lingkungan
Manajer adalah seseorang yang karena
pengalaman, pengetahuan, dan keterampilannya diakui oleh organisasi untuk
memimpin, mengatur, mengolah, mengendalikan dan mengembangkan kegiatan
organisasi.
B.
Faktor-faktor
lingkungan yang mempengaruhi keputusan manajer
Factor lingkungan eksternal yang mempengaruhi
keputusan manajer adalah:
1)
Pesaing
2)
Pemasok
3)
Pelanggan
4)
Konsumen
Factor lingkungan internal yang mempengaruhi
keputusan manajer adalah:
1)
Karyawan
2)
Keuangan
3)
Manajemen
4)
Budaya kerja
C.
Etika manjemen
dan tanggung jawab social
Etika manajer adalah standar perilaku
yang memandu manajer dalam pekerjaan mereka. Menurut Ricky W. Griffin ada tiga
kategori etika manjerial yaitu:
1)
Perilaku terhadap karyawan
2)
Perilaku terhadap organisasi
3)
Perilaku terhadap agen ekonomi lainnya.
Tanggung jawab social berarti bahwa
manajemen mempertimbangkan dampak social dan ekonomi didalam pembuatan
keputusan, manajer dituntut mengimplemetasikan etika berusaha, terutama dalam
hal yang berhubungan dengan langganan, karyawan, lembaga pendidikan, kreditur,
pemegang saham, dll.
D.
Lingkungan dan
budaya kerja
Budaya kerja adalah suatu falsafah
dengan di dasari pandangan hidup sebagai nilai-nilai yang menjadi sifat,
kebiasaan dan juga pendorong yang dibudayakan dalam suatu kelompok dan
tercermin dalam sikap menjadi perilaku, cita-cita, pendapat, pandangan serta
tindakan yang terwujud sebagai kerja.
Manfaat dari penerapan budaya kerja
yang baik, yaitu:
1.
Meningkatkan jiwa gotong royong
2.
Meningkatkan kebersamaan
3.
Saling terbuka satu sama lain
4.
Meningkatkan jiwa kekeluargaan
5.
Membangun komunikasi yang lebih baik
6.
Meningkatkan produktivitas kerja
7.
Tanggap dengan perkembangan dunia luar
E.
Lingkungan global
Lingkungan global eksternal memiliki
pengaruh yang sangat besar pada keberhasilan perusahaan. Perusahaan dapat
mengembangkan beberapa sikap strategis dalam hubungannya dengan lingkungan
yaitu:
1.
Perusahaan dapat menerapkan strategi bertahan
2.
Perusahaan dapat menjadi seperti peneliti.
3.
Sebuah perusahaan dapat menerapkan sifat
sebagai analisis penganalis memiliki kepribadian yang terbagi-bagi.
4.
Sebuah perusahaan dapat menjadi pereaksi.
BAB 5
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
A.
Arti pengambilan
keputusan
Menurut Harold koonts dan Cyril
O’Dannel, pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara
alternative-alternatif mengenai sesuatu cara bertindak adalah inti dari
perencanaan. Suatu rencana dapat dikatakan tidak ada, jika tidak ada keputusan
suatu sumber yang dapat dipercaya, petunjuk atau reputasi yang telah dibuat.
B.
Tipe-tipe
keputusan
a)
Keputusan yang di program
Yaitu keputusan yang dibuat menurut
kebiasaan, aturan atau prosedur. Keputusan ini rutin dan berulang-ulang.
b)
Keputusan yang tidak di program
Yaitu keputusan yang berkenaan dengan
masalah-masalah khusus, khas atau tidak biasa, tiba-tiba.
C.
Proses pembuatan
keputusan
a)
Rumusan
masalah
b)
Data/informasi
c)
Menganalisis
d)
Pengembangan
e)
Evaluasi
f)
Memilih
alternative yang terbaik
g)
Tahap
pelaksanaan
h)
Evaluasi
keputusan
D.
Keterlibatan
bawahan dalam pengambilan keputusan
Dalam pengambilan keputusan pemimpin
memberikan motivasi dan kesempatan kepada bawahan untuk berpartisipasi dalam
perumusan dan penetapan sasaran.
Ada tiga yang dapat memotivasi
karyawan, yaitu:
a)
Seince
of belogin (kesetiaan)
b)
Seince
of partisipasion (keterlibatan)
c)
Seince
of responsibility (tanggung jawab)
BAB 6
FUNGSI PERENCANAAN
A.
Pengertian
perencanaan
Menurut George R.Terry, perencanaan
adalah kegiatan yang harus didasarkan pada fakta dan keterangan konkret serta
merupakan suatu pekerjaan mental yang memerlukan pemikiran imajinasi dan
kesanggupan melihat ke masa yang akan dating.
B.
Sifat dan tujuan
perencanaan
Sifat perencanaan:
a)
Memiliki kedudukan yang istimewa
b)
Fleksibel
c)
Efektifitas dan efisien
Tujuan perencanaan:
a)
Untuk memberikan pengarahan baik untuk manajer
maupun karyawan.
b)
Untuk mengurangi ketidakpastian
c)
Untuk meminimalisir biaya.
d)
Untuk menetapkan tujuan dan standar yang
digunakan dalam fungsi selanjutnya, yaitu proses pengontrolan dan
pengevaluasian.
C.
Proses
perencanaan
Ada 4 proses perencanaan, yaitu:
a)
Menetapkan tujuan
b)
Merumuskan keadaan
c)
Mengidentifikasi kemudahan dan hambatan
d)
Mengembangkan serangkaian kegiatan
D.
Hubungan
perencanaan dengan fungsi manajemen lainnya
Fungsi perencanaan dan fungsi-fungsi
manajemen saling ketergantungan dan berinteraksi, seperti:
1.
Pengorganisasian dan penyusunan personalia.
Pengorganisasian
adalah proses pengaturan kerja bersama sumber daya keuangan, phisik manusia
dalam organisasi perencanaan menunjukkan cara dan menunjukkan sumber daya
tersebut untuk mencapai efektifitas paling tinggi.
2.
Pengarahan
Fungsi
pengarahan menentukan kombinasi yang paling baik dari factor-faktor,
kekuatan-kekuatan, dan hubungan-hubungan yang diperlukan untuk mengarahkan dan
memotivasi karyawan.
3.
Pengawasan
Pengawasan
sangat penting sebagai produk perencanaan yang efektif, oleh karena itu pengawasan
bertindak sebagai criteria penilaian pelaksanaan kerja terhadap suatu rencana.
E.
Tipe-tipe
perencanaan dan rencana
Ada dua tipe utama rencana:
a)
Rencana strategic (strategic plans)
Yang dirancang
memenuhi tujuan-tujuan organisasi yang lebih luas.
b)
Rencana operasional (operational plans)
Penguraian lebih
terperinci bagaimana rencana-rencana strategic akan dicapai.
F.
Perencanaan
strategis
Perencanaan strategic yaitu proses
pemilihan tujuan-tujuan organisasi, penentuan strategi, kebijaksanaan,
program-program strategi yang diperlukan untuk tujuan-tujuan tersebut.
Tujuan perencanaan strategic ada 3
yaitu:
a)
Perencanaan strategic memberikan kerangka
dasar dalam semua bentuk-bentuk perencanaan lainnya yang harus diambil.
b)
Pemahaman terhadap perencanaan strategic akan
mempermudah pemahaman bentuk-bentuk perencanaan lainnya.
c)
Perencanaan strategic sering merupakan titik
permulaan bagi pemahaman dan penilaian kegiatan-kegiatan manajer dan
organisasi.
G.
Hambatan-Hambatan
perencanaan yang efektif
Hambatan-hambatan perencanaan dalam
organisasi, yaitu:
a)
Kurangnya
pengetahuan tentang organisasi
b)
Kurangnya
pengetahuan tentang lingkungan
c)
Ketidakmampuan
melakukan peramalan secara efektif
d)
Biaya
e)
Takut
gagal
f)
Kurang
percaya diri
g)
Kesulitan
perencanaan operasi-operasi yang tidak berulang.
H.
Kriteria
penilaian efektifitas rencana
Berikut ini beberapa criteria
penilaian dalam efektifitas rencana, yaitu:
a)
ketepatan
waktu
b)
akuntabilitas
c)
ruang
lingkup
d)
ketepatan
dan obyektifitas
I.
Perencanaan
dilingkungan kerja baru
Ada beberapa perencanaan yang dapat
dilakukan oleh manajer jika berada di suatu lingkungan kerja baru, yaitu:
a)
mulailah
dengan misi yang kuat.
b)
susun
tujuan yang direntangkan
c)
menciptakan
bidaya yang mendorong pembelajaran
d)
mendesain
peran baru bagi staf perencanaan
e)
menggunakan
satuan kerja sementara
f)
perencanaan
tetap mulai dan berhenti di tingkat atas.
BAB 7
FUNGSI PENGORGANISASIAN
A.
Pengertian
organisasi
Menurut G.R. Terry, organisasi berasal
dari perkataan “organism” yaitu suatu struktur dengan bagian-bagian yang
demikian diintegrasikan hingga hubungan mereka satu sama lain dipengaruhi oleh
hubungan mereka dengan keseluruhan.
B.
Struktur
organisasi
Struktur organisasi dapat
didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dengan mana organisasi
dikelola. Struktur organisasi menunjukan kerangka dan susunan perwujudan pola
tetap hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau
posisi-posisi, atau pun orang-orang yang menunjukan kedudukan, tugas wewenang
dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam organisasi. Struktur ini mengandung
unsur-unsur spesialis kerja, standarlisasi, koordinasi, sentralisasi atau
desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran satuan kerja.
C.
Pembagian kerja
Pembagian kerja adalah pemerincian
tugas pekerjaan agar setiap individu dalam organisasi bertanggung jawab untuk
dan melaksanakan sekumpulan kegiatan yang terbatas.
D.
Badan organisasi
Organisasi mempunyai tiga tipe utama
kelompok-kelompok kerja formal, yaitu:
1.
Kesatuan tugas khusus
2.
Panitia :
§ Tetap disebut
juga panitia structural
§ Tidak tetap
3.
Dewan dan komisi
E.
Departementalisasi
Departementalisasi yaitu merupakan
pengelompokan kegiatan kerja suatu organisasi agar kegiatan-kegiatan yang
sejenis yang saling berhubungan dapat dikerjakan bersama. Beberapa bentuk
departemenlisasi sebagai berikut :
1.
Proyek dan matriks
2.
Fungsi
3.
Alpa- numeral
4.
Produk atau jasa
5.
Wilayah
6.
Langganan
7.
Proses atau peralatan
8.
Waktu
9.
Pelayanan
F.
Koordinasi dan
rentang manajemen
Koordinasi adalah proses pengintegrasian
tujuan dan kegiatan pada satuan-satuan yang terpisah (departemen atau
bidang-bidang fungsional) suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi
secara efisien. Tanpa koordinasi, individu-individu dan departemen- departemen
akan kehilangan pegangan atas peranan mereka dalam organisasi.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Rentang Manajemen adalah:
1.
Kesamaan fungsi-fungsi
2.
Kedekatan geografis
3.
Tingkat pengawasan langsung yang dibutuhkan
4.
Tingkat koordinasi pengawasan yang dibutuhkan
5.
Perencanaan yang dibutuhkan manajer
6.
Bantuan organisasional yang tersedia bagi
pengawas
G.
Wewenang dan
jenis wewenang
Wewenang adalah hak untuk melakukan
sesuatu atau perintah orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu
agar tercapai tujuan tertentu. Kewenangan atau autority pada dasarnya merupakan
bentuk lain dari kekuasaan yang sering kali dipergunakan dalam sebuah
organisasi. Kewenangan merupakan kekuasaan formal atau terlegitimasi.
Beberapa jenis kewenangan dalam organisasi:
1.
Kewenangan lini adalah mereka yang dalam
organisasi bertanggung jawab terhadap berbagai kegiatan dalam rangka pencapaian
tujuan organisasi.
2.
Kewenangan staf adalah mereka yang di tunjuk
oleh organisasi untuk membantu bagian-bagian dalam sebuah organisasi byang
memiliki kewenangan lini. Oleh karena itu, mereka yang memiliki kewenangan staf
adalah mereka yang membantu organisasi dalam pencapaian tujuannya, hanya saja
dengan cara tidak langsung.
3.
Kewenangan fungsional adalah mereka yang
berada dalam bagian tertentu di organisasi, memiliki kewenangan lini maupun
staf, namun juga dikarenakan karena tugasnya diberi kewenangan untuk melakukan
kontrol atau koordinasi dengan bagian lainnya.
H.
Delegasi
Delegasi dapat diartikan sebagai
pelimpahan wewenang dan tanggung jawab formal kepada orang lain untuk
melaksanakan kegiatan tertentu. Delegasi wewenang adalah proses dimana para
manager mengalokasikan wewenang kebawah kepada orang-orang yang melapor kepadanya.
I.
Sentralisasi dan Desentralisasi
Sentralisasi berpusat kepada
cara pengorganisasian di mana keseluruhan tugas, tanggung jawab, dan perintah
dipusatkan dari hierarki yang paling tinggi untuk kemudian hierarki yang di
bawahnya menerjemahkan dalam bentuk tindak lanjut dari apa yang telah
diputuskan dari hierarki yang tertinggi. Dengan kata lain, sentralisasi adalah
pemusatan kekuasaan dan wewenang pada hierarki atas dari suatu organisasi.
Sedangkan Desentralisasi berpusat kepada konsep pengorganisasian yang
memandang bahwa apa yang terjadi di lapangan atau dalam kenyataan sering kali
tidak sesuai dengan apa yang dipahami oleh hierarki tertinggi dari sebuah
organisasi, oleh karena itu erlu ada pembagian porsi dalam hal pengambilan
keputusan dan kebijakan yang menyangkut dengan cara bagaimana organisasi
dijalankan. Desentralisasi memandang bahwa dikarenakan hierarki yang ada di
bawah adalah mereka yang akan berhadaan langsung dengan kenyataan, maka
hierarki yang ada di bawah tersebut perlu diberi lebih kekuasaan untuk bisa
memutuskan cara yang terbaik dalam melakukan pekerjaan, dan tak harus
diputuskan dari hierarki yang lebih tinggi darinya.
BAB 8
MOTIVASI DAN KEPEMIMPINAN
A.
Pengertian
motivasi dan kepemimpinan
Motivasi adalah dorongan atau keinginan
yang dapat dicapai dengan perilaku tertentu dalam suatu usahanya.
Kata pimpin mengandung pengertian
mengarahkan, membina atau mengatur, menuntun dan juga menunjukkan atau pun
mempengaruhi. Pemimpin mempunyai tanggung jawab baik secara fisik maupun
spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari yang di pimpin.
B.
Jenis teori
motivasi
1.
Teori Abraham H. Maslow (Teori Kebutuhan)
Menurutnya,
manusia mempunyai 5 tingkat kebutuhan, yaitu:
1)
Kebutuhan fisiologikal, seperti: rasa lapar,
haus, istirahat dan sex.
2)
Kebutuhan rasa aman, tidak dalam arti fisik
semata, akan tetapi juga mental.
3)
Kebutuhan akan kasih saying
4)
Kebutuhan akan harga diri
5)
Aktualisasi diri
2.
Teori MC Clelland (Teori Kebutuhan
Berprestasi)
3.
Teori Victor H. Vroom (Teori Harapan)
C.
Gaya kepemimpinan
Ada tiga macam gaya kepemimpinan yang biasanya
digunakan oleh suatu organisasi:
1.
Gaya Kepemimpinan Bebas / Laissez Faire,
Pemimpin jenis ini hanya terlibat delam kuantitas yang kecil di mana para
bawahannya yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang
dihadapi.
2.
Gaya Kepemimpinan Demokratis / Democratic,
Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang
secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu
mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh.
3.
Gaya Kepemimpinan Otoriter / Authoritarian
adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang
diambil dari dirinya sendiri secara penuh.
D.
Pendekatan
perilaku kepemimpinan
Ada 3 pendekatan
perilaku kepemimpinan, yaitu:
1.
Pendekatan Social
2.
Pendekatan Genetik, seseorang dapat memimpin
suatu organisasi karena factor keturunannya.
3.
Pendekatan Ekologi, seseorang dapat memimpin
suatu organisasi karena pengalamannya dan factor keturunannya.
BAB 9
KOMUNIKASI
1.
Arti dan
pentingnya komunikasi
Komunikasi adalah proses di mana seseorang
berusaha untuk memberikan pengertian atau pesan kepada orang lain melalui pesan
simbolis. Komunikasi bisa dilakukan secara langsung maupun tidak langsung,
dengan menggunakan berbagai media komunikasi yang tersedia.
Komunikasi memiliki beberapa elemen penting
yaitu:
1.
Komunikasi berarti terjadinya berbagai
informasi atau pemberian informasi maupun pengertian, sehingga agar pemberian
informasi maupun pengertian ini dapat terjadi, maka pihak-pihak yg
berkomunikasi perlu menyadari dan mengerti berbagai istilah atau pengertian
yang mereka gunakan dalam komunikasi.
2.
Komunikasi melibatkan orang-orang, sehingga
komunikasi yang efektif terkait dengan bagaimana orang-orang dapat berinteraksi
satu sama lain secara lebih efektif.
2.
Jenis dan bentuk
komunikasi
Ada beberapa jenis komunikasi, yaitu:
1.
Komunikasi Informal dalam Organisasi
Komunikasi
informal adalah komunikasi yang dilakukan antara berbagai pihak maupun berbagai
bagian dalam organisasi yang tidak secara kaku mengikuti tingkatan-tingkatan
manajemen dalam sebuah organisasi.
2.
Komunikasi Interpersonal
Komunikasi
interpersonal adalah komuikasi yg dilakukan antara seseorang dengan orang lain
dalam sebuah organisasi. Komunikasi interpersonal ini bisa dilakukan antar
individu dalam satu bagian, antar bagian organisasi, antarbawahan, antar
pemimpin, antar pemipin dan bawahan. Terdapat dua bentuk komunikasi yg biasanya
dilakukan dalam komunikasi interpersonal ini, yaitu komunikasi lisan dan
komunikasi tulisan. Komunikasi lisan adalah komunikasi yg dilakukan oleh
seseorang kepada orang lain melalui penggunaan mulut atau lisan di mana orang
lain dapat langsung menerima pesan tersebut dengan berbagai faktor yg
mempengaruhinya, baik segi situasi lingkungan kerja, emosi antar pihak
berkomunikasi, serta berbagai hal yg terkait ketika komunikasi lisan tersebut
dilakukan. komunikasi tertulis adalah komunikasi yang dilakukan seseorang
kepada orang lain melalui mediator berupa sesuatu yang dapat menyampaikan pesan
pengirim kepada penerima pesan sehingga maksud dari pesan dapat dengan udah
diterima.
3.
Komunikasi dalam berbagai bentuk jejaring
Komunikasi
pada dasarnya adalah bentuk interaksi antarindividu dalam kelompok maupun
organisasi. Pada praktiknya bentuk komunikasi yg dilakukan ternyata memiliki
pola tersendiri, sehingga memiliki semacam jejaring komuniksi. Jejaring
kounikasi pada dasarnya merupakan pola bagaimana orang-orang dala organisasi
salaing berkomunikasi. Menurut Griffin(2000), terdapat berbagai pola komunikasi
dalam kelompok kerja yang dapat diidentifikasi, di antaranya alah bentuk roda,
huruf Y, berkesinambungan atau bersambung, linkarang dan menyeluruh.
4.
Pola Komunikasi dalam Struktur Organisasi
Pola
komunikasi dalam struktur organisasi adalah pola bagaimana setiap bagian-bagian
dalam organisasi saling berkomunikasi satu dengan lainnya, baik antarbagian
yang tingkatan yang sama ( horisontal) maupun yang berbeda
tingkatannya(vertikal). Komunikasi vertikal adalah komunikasi yang dilakukan
oleh seseorang atau bagian yang berada pada tingkatan organisasi yang lebih
tinggi dengan tingkatan yang lebih rendah atau sebaliknya. Komunikasi
horizontal biasanya dilakukan antara seseorang dengan orang lain yang memiliki
tingkatan organisasi yang sama.
3.
Proses komunikasi
Komunikasi berawal dari adanya pesan
atau informasi yang akan dikirim atau disampaikan dari Pengirim kepada
Penerima. Pesan atau informasi yang kemudian akan dikirim atau disampaikan
kepada penerima tersebut pertama kali mengalami proses Enkoding dima pesan atau
informasi yang akan disampaikan tersebut engalami transformasi ke dalam bentuk
simbolyang menjadi representasi pengirim pesan dalam menyampaikan pesannya.
Pesan atau informasi yg direpresentasikan melalui sibol “ya” kemudian diterima
oleh penerima.
4.
Hambatan-hambatan
komunikasi yang efektif
Hambatan yg bersifat individual adalah
kesalahpahaman dalam memahami pesan, kredibilitas bindividu dalam berkomunikasi
, kesulitan dalam berkomunikasi, kemampuan mendengarkan dan menyimak buruk, dan
penilaian terhadap subyek tertentu sehingga mempengaruhi tingkat penerimaan
orang tersebut dalam berkomunikasi. Hambatan yang bersifat organisasional atau
kelembagaan adalah pengguanaan semantik atau kata-kata yang dipahami berbeda
oleh orang-orang yang berbeda, tngkatan manajemen yang berbeda, persepsi yang
berbeda antarbagian maupun orang, serta terlalu banyaknya beban tugas yang
diberikan organisasi sehingga kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif.
5.
Peningkatan
efektifitas komunikasi
Peningkatan efektifitas komunikasi ada dua yaitu peningkatan keahlian
komunikasi individu dan peningkatan komunikasi untuk hal-hal yang bersifat
organisasional. Di antara beberapa upaya yang padat dilakukan untuk
meningkatkan keahlian komunikasi individu adalah peningkatan keahlian dalam
mendengarkan melalui seringnya komunikasi dilakukan secara formal maupun tidak
formal, mendorong komunikasi yang sifatnya dua arah melalui tersedianya media
untuk melakukan kritik dan saran yang bersifat timbal balik, peningkatan
kesadaran dalam memahami pesan dan informasi melalui berbagai jenis media
maupun simbol, pemeliharaan kredibilitas individu dengan membangun karakter dan
moral, serta upaya untuk lebih mengenalkan dan mendekatkan antara berbagai
pihak yang melakukan komunikasi melalui pertemuan-pertemuan yang sifatnya
formal dan informal. Adapun upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
keampuan berkomunikasi yang bersifat organisasional di antaranya adalah tindak
lanjut dari setiap komunikasi yang dilakukan , pengaturan cara komunikasi di antara
berbagai pihak dalam organisasi, serta peningkatan kesadaran dan pemanfaatan
berbagai media dalam berkomunikasi.
BAB 10
PERUBAHAN PERKEMBANGAN LINGKUNGAN DAN INOVASI
ORGANISASI
A.
Apa itu perubahan
dan mengapa perlu perubahan
Perubahan adalah
suatu keharusan karena perubahan adalah esensi dari kemajuan. Menjadi maju
berarti harus berpindah posisi, semakin kedepan dari posisi semula. Perubahan
harus dikelolah dengan baik dalam manajemen perubahan (change management) dan
manajemen harapan, kemajuan, harmoni seringkali menjadi jebakan bagi kita untuk
“malas” mempertahankan dinamika perubahan.
Menurut
Hussey, factor pendorong terjadinya perubahan adalah teknologi yang terus
meningkat, persaingan semakin intensif dan menjadi lebih global, pelanggan semakin banyak
tuntutan, profit demografis Negara berubah, privatisasi bisnis milik masyarakat
berlanjut.
B.
Kekuatan-kekuatan
penyebab perubahan
1.
Kekuatan-kekuatan
eksternal
Seperti sisstem politik,
ekonomi, teknologi, pasar, dan nilai-nilai. Kenaikan biaya dan kelangkaan
berbagai SDA, keamanan karyawan dan peraturan anti polusi, boikot pelanggan
adalah beberapa contoh factor-faktor lingkungan yang merubah kehidupan orang,
baik sebagai karyawan maupun langganan dalam tahun-tahun terakhir.
2.
Kekuatan-kekuatan internal
Seperti tujuan, strategi, kebijaksanaan manajerial dan teknologi baru
serta sikap dan perilaku para karyawan. Sikap dan ketidakpuasan ditunjukkan
dalam tingkat perputaran atau pemogokan, dapat menyebabkan perubahan dalam kebijaksanan
dan praktek manajeman.
C.
Manajemen
perubahan
Manajemen
perubahan adalah sebuah proses perubahan manajemen yang merupakan kunci sukses
dari suatu hasil proyek. Proses ini untuk memastikan bahwa perubahan
masing-masing diperkenalkan, digambarkan, dipertimbangkan dan disetujui dengan
baik sebelum diimplementasikan.
D.
Konsep
pengembangan organisasi
Salah satu teknik
pengembangan organisasi adalah Grid OD yang didasarkan atas kisi-kisi
manajerial. R. Blake dan J. Mountion mengidentifikasikan berbagai kombinasi
perhatian terhadap produk dan orang. Enam tahap yang perlu diperhatikan dari
program Grid OD yaitu:
1.
Latihan
2.
Pengembangan tim
3.
Pengembangan antar
kelompok
4.
Penetapan tujuan
organisasi
5.
Pencapaian tujuan
6.
Stabilitas
BAB 11
FUNGSI PENGAWASAN
A.
Pengertian
pengawasan
Menurut George R. Tery mengartikan
pengawasan sebagai mendeterminasi apa yang telah dilaksanakan, maksudnya
mengevaluasi prestasi kerja dan apabila perlu, menerapkan tidankan-tindakan
korektif sehingga hasil pekerjaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
B.
Pentingnya
pengawasan
Pengawasan pada dasarnya diarahkan
sepenuhnya untuk menghindari adanya kemungkinan penyelewengan atau penyimpangan
atas tujuan yang akan dicapai. melalui pengawasan diharapkan dapat membantu
melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan yang telah
direncanakan secara efektif dan efisien. Bahkan, melalui pengawasan tercipta
suatu aktivitas yang berkaitan erat dengan penentuan atau evaluasi mengenai
sejauhmana pelaksanaan kerja sudah dilaksanakan. Pengawasan juga dapat
mendeteksi sejauhmana kebijakan pimpinan dijalankan dan sampai sejauhmana
penyimpangan yang terjadi dalam pelaksanaan kerja tersebut.
C.
Tipe-tipe proses
pengawasan
Ada 3 Tipe pengawasan, yaitu:
1.
Pengawasan Pendahulu dirancang untuk
mengantisipasi penyimpangan standar dan memungkinkan koreksi dibuat sebelum
kegiatan terselesaikan. Pengawasan ini akan efektif bila manajer dapat
menemukan informasi yang akurat dan tepat waktu tentang perubahan yang terjadi
atau perkembangan tujuan.
2.
Pengawasan Concurrent yaitu pengawasan
“Ya-Tidak”, dimana suatu aspek dari prosedur harus memenuhi syarat yang
ditentukan sebelum kegiatan dilakukan guna menjamin ketepatan pelaksanaan
kegiatan.
3.
Pengawasan Umpan Balik yaitu mengukur hasil
suatu kegiatan yang telah dilaksanakan, guna mengukur penyimpangan yang mungkin
terjadi atau tidak sesuai dengan standar.
D.
Perencanaan
system dan proses pengawasan
Ada 5 jenis pendekatan perencanaan system dan
proses pengawasan, yaitu:
1.
Merumuskan hasil yang di inginkan Yang
dihubungkan dengan individu yang melaksanakan.
2.
Menetapkan penunjuk hasil.Dengan tujuan untuk
mengatasi dan memperbaiki penyimpangan sebelum kegiatan diselesaikan, yaitu
dengan: Pengukuran input, Hasil pada tahap awal, Gejala yang dihadapi, Kondisi
perubahan yang diasumsikan.
3.
Menetapkan standar penunjuk dan hasil.
Dihubungkan dengan kondisi yang dihadapi.
4.
Menetapkan jaringan informasi dan umpan
balik.Dimana komunikasi pengawasan didasarkan pada prinsip manajemen by
excetion yaitu atasan diberi informasi bila terjadi penyimpangan pada standar.
5.
Menilai informasi dan mengambil tindakan
koreksi
E.
Bidang-bidang
pengawasan strategic
1.
Operasi-operasi Produktif
Karekteristik
Pengawasan yang Efektif
·
Ada unsur keakuratan, dimana data harus dapat
dijadikan pedoman dan valid.
·
Tepat waktu, yaitu dikumpulkan, disampaikan
dan di evaluasi secara cepat dan tepat dimana kegiatan perbaikan perlu
dilaksanakan.
·
Obyektif dan menyuluruh, dalam arti mudah
dipahami.
·
Terpusat dengan memusatkan pada bidang-bidang
penyimpangan yang paling sering terjadi.
·
Realistik secara ekonomi, dimana biaya sistem
pengawasan harus lebih rendah atau sama dengan kegunaan yang didapat.
2.
Transaksi Keuangan
·
Analisis Laporan Keuangan (Financial Statement
Analysis) merupakan proses yang penuh
pertimbangan dalam rangka membantu mengevalusi posisi keuangan dan hasil
operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan untuk
menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan
kinerja perusahaan pada masa mendatang.
·
Manajemen Kas (Cash Management)
·
Pengelolaan Biaya (Cost Control)
3.
Hubungan Manajer dan Bawahan
Hubungan antara manager dan bawahan
juga harus baik dan terjaga. Sebisa mungkin ada hubungan 2 arah antara manager
dan bawahan, bukan hubungan searah dimana manager terus-terusan memberi
perintah kepada bawahan tanpa mau mendengar keluhan dan perasaan bawahannya.
Bila ada hubungan harmonis seperti keluarga dalam suatu perusahaan maka akan
tercipta team kerja yang solid dan kuat dalam menjalankan perusahaan.
F.
Teknik-teknik
pengawasan dan teknologi informasi
1.
Manajemen Pengecualian (Management by
Exception) adalah teknik pengawasan yang memungkinkan hanya penyimpangan kecil
antara yang direncanakan dan kinerja aktual yang mendapatkan perhatian dari
wirausahawan.
2.
Management Information System (MIS) yaitu suatu metoda informal pengadaan dan
penyediaan bagi manajemen, informasi yang diperlukan dengan akurat dan tepat
waktu untuk membantu proses pembuatan keputusan dan memungkinkan fungsi-fungsi
perencanaan, pengawasan dan operasional organisasi yang dilaksanakan secara
efektif.
G.
Pengawasan
menyeluruh terhadap masa depan organisasi melalui pengawasan pencegahan
(preventive control)
Pelaksanaan
pekerjaan sesuai rencana, sehingga harus ada perencanaan tertentu dan intruksi
dan wewnang kepada bawahan kita. Prinsip lainnya adalah harus mengrefleksikan
sifat-sifat dan kebutuhan dari aktifitas yang harus dievaluasi, dapat dengan
segera melaporkan penyimpangan-penyimpangan, fleksibel, dapt merefleksikan pola
organisasi, ekonomis, dapat dimengerti dan dapat menjamin diadakannya
tindakan korektif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar