Selasa, 18 Juni 2013

PENGERTIAN MANAJEMEN



BAB 1
INTRODUCTION: MANAJEMEN DAN PENGERTIANNYA
A.     Definisi, konsep dan teori tentang manajemen: Ilmu Teori Dan Praktek
Menurut Mary Parker Follet, manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan   usaha- usaha para anggota organisasi dan penggunan sumberdaya-    sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

B.      Pentingnya Manajemen
Manajemen sangat penting untuk:
1.      Untuk dapat mempermudah/mempercepat suatu organisasi mencapai tujuannya.
2.      Untuk menyamakan tujuan-tujuan yang saling bertentangan.
3.      Untuk mengefesienkan resiko-resiko yang mengkin akan terjadi.
4.      Untuk meminimaliskan biaya.

C.      Manajemen Sebagai Suatu Profesi
Edgar H.Schein menguraikan kriteria-kriteria untuk menentukan sesuatu sebagai profesi yang dapat diperinci sebagai berikut : 
     1. Para profesional harus ditentukan oleh suatu kode etik yang kuat, dengan disiplin.
2. Para profesional membuat keputusan atas dasar prinsip-prinsip umum.
3. Para profesional mendapatkan status mereka karena mencapai standar profesi kerja tertentu, bukan karena favoritisme atau karena suku bangsa atau agamanya dan kriteria politik atau sosial lainnya.


D.     Aplikasi-Aplikasi yang berbeda dari istilah manajemen
Ada empat aplikasi yang berbeda dari istilah manajemen. Istilah manajemen dapat digunakan untuk hal-hal yang berhubungan dengan: 
1.      Suatu proses. Manajemen juga merupakan suatu proses, karena mencakup pelaksanaan suatu rangkaian tipe-tipe khusus kegiatan atau fungsi.
2.      Seorang individu. Individu yang melaksanakan fungsi-fungsi manajerial atau bagian dari kelompok secara keseluruhan dapat disebut bagian manajemen.
3.      Pengelompokan pekerjaan. Manajemen dapat berarti suatu kelompok orang yang melaksanakan tugas-tugas atau fungsi-fungsi manajerial.
4.      Suatu disiplin akademik. Manajemen adalah suatu bidang spesialisasi akademik, atau suatu bidang studi.

E.      Manajemen dan lingkungan kerja baru
Karakteristik Tempat Kerja Baru:
1.      Sumber daya Aktivitas fisik Informasi
2.      Pekerjaan Terstruktur Fleksibel Terlokalisasi Maya
3.      Pekerja Saling ketergantungan Diberdayakan
Kekuatan Tempat Kerja Baru:
1.      Teknologi Mekanis Digital, e-business
2.      Pasar Domestik Global
3.      Tenaga kerja Homogen Heterogen
4.      Nilai yang dianut Stabilitas, efisiensi Perubahan, kecepatan
5.      Peristiwa Tenang, dapat diprediksi Berubah-ubah


BAB 2
MANAJEMEN, MANAJER DAN MASYARAKAT
A.     Pengertian manajemen dan manajer
Kata manajemen berasal dari bahasa perancis kuno “managemen”, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.
Menurut saya manajemen yaitu suatu proses yang dilaksanakan secara efektif dan efesien untuk mencapai tujuan bersama. Efektif berarti bahwa tujuan dicapai sesuai perencanaan sedangkan efisien berarti tugas dilaksanakan secara benar dan terorganisir.
Manajer adalah seseorang yang karena pengalaman, pengetahuan, dan keterampilannya diakui oleh organisasi untuk memimpin, mengatur, mengolah, mengendalikan dan mengembangkan kegiatan organisasi.

B.      Tingkatan manajemen
a)      Manajemen puncak (tingkat tinggi)
Mencakup posisi-posisi seperti presiden, direktur utama, direktur keuangan dan wakil presiden. Para manajer ini membuat keputusan-keputusan mengenai sebaran perusahaan dalam jangka panjang.
b)      Manajemen manengah (middle management)
Mencakup posisi-posisi seperti manajer wilayah dan manajer pabrik yang terlibat dalam proses produksi. Para manajer ini mengatasi persoalan-persoalan dan merencanakan metode-metode baru untuk meningkatkan kinerja dan seringkali bertanggung jawab atas keputusan jangka pendek perusahaan.
c)      Manajemen pengawasan
Sangat terlibat dengan para karyawan yang melaksanakan proses produksi sehari-hari. Para pengawas menangani masalah-masalah seperti kehadiran para buruh dan keluhan pelanggan.

C.      Fungsi-fungsi yang dilaksanakan manajer
Ada beberapa fungsi menjadi seorang manajer, yaitu:
1.      Marencanakan untuk masa depan (sasaran-sasaran)
2.      Mengorganisasikan sumber-sumber untuk dapat mencapai sasaran.
3.      Memimpin para karyawan dengan mempersiapkan instruksi-instruksi tentang bagaimana mereka dapat menyelesaikan tugas-tugas.
4.      Pengawasan yang mencakup pemantauan dan pengevaluasian tugas-tugas karyawan.

D.     Kegiatan-kegiatan manajer
Ada beberapa kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh manajer, yaitu:
1.      Manajer bekerja dengan orang lain dan melalui orang lain.
2.      Manajer memajukan dan meyeimbangkan tujuan yang saling bertentangan dan menetapkan prioritas.
3.      Manajer bertanggungjawab dan mempertanggungjawabkan.
4.      Manajer harus berfikir secara analistis dan konseptionis.

E.      Keterampilan-keterampilan manajer
Ada beberapa keterampilan yang harus dimiliki oleh manajer, yaitu:
1.       Keterampilan teknik adalah kemampuan untuk menggunakan peralatan-peralatan, prosedur , atau teknik-teknik dari suatu bidang tertentu
2.       Keterampilan administrative adalah seluruh ketrampilan yang berkaitan dengan perencanaan, pengorganisasian, penyusunan kepegawaian, dan pengawasan.
3.       Keterampilan kemanusiaan adalah kemampuan untuk bekerja dengan, memahami, dan memotivasi orang lain, baik sebagai individu ataupun kelompok.
4.       Keterampilan Konseptual adalah kemampuan mental untuk mengkoordinasikan dan mengintegrasikan seluruh kepentingan dan kegiatan organisasi.

BAB 3
PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN
A.     Aliran manajemen klasik
·         Teori manajemen ilmiah
Teori ini dikembangkan oleh Frederick W. Taylor sekitar tahun 1900-an. Ada 4 prinsip dasar penerapan manajemen ilmiah, yaitu:
1.Pengembangan metode-metode ilmiah dalam manajemen
2.Seleksi ilmiah untuk karyawan.
3.Pendidikan dan pengembangan ilmiah para karyawan.
4.Kerjasama yang baik antara manajemen dan tenaga kerja.
·         Teori organisasi
James D. Mooney, mendefinisikan organisasi sebagai sekelompok, dua orang atau lebih yang mempunyai tujuan sama.

B.      Aliran manajemen hubungan manusiawi
Perilaku manusia muncul karena ketidakpuasan bahwa yang dikemukakan pendekatan klasik tidak sepenuhnya menghasilkan efesiensi produksi dan kehrmonisan kerja sehingga sisi prilaku manusia dalam organisasi menjadi penting.

C.      Aliran manajemen modern
Manajemen modern berkembang melalui dua jalur. Pertama dari aliran hubungan manusiawi yang dikenal sebagai perilaku manusia (organisasi) dan aliran kuantitatif.
1.          Perilaku organisasi, perkembangannya ditandai dengan pandangan dan pendapat baru tentang perilaku manusia dan system social.
2.        Pendekatan teori hubungan manusia.
D.     Pendekatan-pendekatan dalam teori manajemen
Pendekatan ini muncul untuk merevisi teori manajemen klasik yang ternyata tidak sepenuhnya menghasilkan efesien-efesien produksi dan keharmonisan kerja.
BAB 4
MANAJER DAN LINGKUNGAN ORGANISASI
A.     Pengertian manajer dan lingkungan
Manajer adalah seseorang yang karena pengalaman, pengetahuan, dan keterampilannya diakui oleh organisasi untuk memimpin, mengatur, mengolah, mengendalikan dan mengembangkan kegiatan organisasi.

B.      Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi keputusan manajer
Factor lingkungan eksternal yang mempengaruhi keputusan manajer adalah:
1)      Pesaing
2)      Pemasok
3)      Pelanggan
4)      Konsumen
Factor lingkungan internal yang mempengaruhi keputusan manajer adalah:
1)      Karyawan
2)      Keuangan
3)      Manajemen
4)      Budaya kerja

C.      Etika manjemen dan tanggung jawab social
Etika manajer adalah standar perilaku yang memandu manajer dalam pekerjaan mereka. Menurut Ricky W. Griffin ada tiga kategori etika manjerial yaitu:
1)      Perilaku terhadap karyawan
2)      Perilaku terhadap organisasi
3)      Perilaku terhadap agen ekonomi lainnya.
Tanggung jawab social berarti bahwa manajemen mempertimbangkan dampak social dan ekonomi didalam pembuatan keputusan, manajer dituntut mengimplemetasikan etika berusaha, terutama dalam hal yang berhubungan dengan langganan, karyawan, lembaga pendidikan, kreditur, pemegang saham, dll.

D.     Lingkungan dan budaya kerja
Budaya kerja adalah suatu falsafah dengan di dasari pandangan hidup sebagai nilai-nilai yang menjadi sifat, kebiasaan dan juga pendorong yang dibudayakan dalam suatu kelompok dan tercermin dalam sikap menjadi perilaku, cita-cita, pendapat, pandangan serta tindakan yang terwujud sebagai kerja.
Manfaat dari penerapan budaya kerja yang baik, yaitu:
1.      Meningkatkan jiwa gotong royong
2.      Meningkatkan kebersamaan
3.      Saling terbuka satu sama lain
4.      Meningkatkan jiwa kekeluargaan
5.      Membangun komunikasi yang lebih baik
6.      Meningkatkan produktivitas kerja
7.      Tanggap dengan perkembangan dunia luar

E.      Lingkungan global
Lingkungan global eksternal memiliki pengaruh yang sangat besar pada keberhasilan perusahaan. Perusahaan dapat mengembangkan beberapa sikap strategis dalam hubungannya dengan lingkungan yaitu:
1.      Perusahaan dapat menerapkan strategi bertahan
2.      Perusahaan dapat menjadi seperti peneliti.
3.      Sebuah perusahaan dapat menerapkan sifat sebagai analisis penganalis memiliki kepribadian yang terbagi-bagi.
4.      Sebuah perusahaan dapat menjadi pereaksi.
BAB 5
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
A.     Arti pengambilan keputusan
Menurut Harold koonts dan Cyril O’Dannel, pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara alternative-alternatif mengenai sesuatu cara bertindak adalah inti dari perencanaan. Suatu rencana dapat dikatakan tidak ada, jika tidak ada keputusan suatu sumber yang dapat dipercaya, petunjuk atau reputasi yang telah dibuat.

B.      Tipe-tipe keputusan
a)      Keputusan yang di program
Yaitu keputusan yang dibuat menurut kebiasaan, aturan atau prosedur. Keputusan ini rutin dan berulang-ulang.
b)      Keputusan yang tidak di program
Yaitu keputusan yang berkenaan dengan masalah-masalah khusus, khas atau tidak biasa, tiba-tiba.

C.      Proses pembuatan keputusan
a)      Rumusan masalah
b)      Data/informasi
c)      Menganalisis
d)      Pengembangan
e)      Evaluasi
f)       Memilih alternative yang terbaik
g)      Tahap pelaksanaan
h)      Evaluasi keputusan

D.     Keterlibatan bawahan dalam pengambilan keputusan
Dalam pengambilan keputusan pemimpin memberikan motivasi dan kesempatan kepada bawahan untuk berpartisipasi dalam perumusan dan penetapan sasaran.
Ada tiga yang dapat memotivasi karyawan, yaitu:
a)      Seince of belogin (kesetiaan)
b)      Seince of partisipasion (keterlibatan)
c)      Seince of responsibility (tanggung jawab)
BAB 6
FUNGSI PERENCANAAN
A.     Pengertian perencanaan
Menurut George R.Terry, perencanaan adalah kegiatan yang harus didasarkan pada fakta dan keterangan konkret serta merupakan suatu pekerjaan mental yang memerlukan pemikiran imajinasi dan kesanggupan melihat ke masa yang akan dating.

B.      Sifat dan tujuan perencanaan
Sifat perencanaan:
a)      Memiliki kedudukan yang istimewa
b)      Fleksibel
c)      Efektifitas dan efisien
Tujuan perencanaan:
a)      Untuk memberikan pengarahan baik untuk manajer maupun karyawan.
b)      Untuk mengurangi ketidakpastian
c)      Untuk meminimalisir biaya.
d)      Untuk menetapkan tujuan dan standar yang digunakan dalam fungsi selanjutnya, yaitu proses pengontrolan dan pengevaluasian.

C.      Proses perencanaan
Ada 4 proses perencanaan, yaitu:
a)      Menetapkan tujuan
b)      Merumuskan keadaan
c)      Mengidentifikasi kemudahan dan hambatan
d)      Mengembangkan serangkaian kegiatan


D.     Hubungan perencanaan dengan fungsi manajemen lainnya
Fungsi perencanaan dan fungsi-fungsi manajemen saling ketergantungan dan berinteraksi, seperti:
1.      Pengorganisasian dan penyusunan personalia.
Pengorganisasian adalah proses pengaturan kerja bersama sumber daya keuangan, phisik manusia dalam organisasi perencanaan menunjukkan cara dan menunjukkan sumber daya tersebut untuk mencapai efektifitas paling tinggi.
2.      Pengarahan
Fungsi pengarahan menentukan kombinasi yang paling baik dari factor-faktor, kekuatan-kekuatan, dan hubungan-hubungan yang diperlukan untuk mengarahkan dan memotivasi karyawan.
3.      Pengawasan
Pengawasan sangat penting sebagai produk perencanaan yang efektif, oleh karena itu pengawasan bertindak sebagai criteria penilaian pelaksanaan kerja terhadap suatu rencana.

E.      Tipe-tipe perencanaan dan rencana
Ada dua tipe utama rencana:
a)      Rencana strategic (strategic plans)
Yang dirancang memenuhi tujuan-tujuan organisasi yang lebih luas.
b)      Rencana operasional (operational plans)
Penguraian lebih terperinci bagaimana rencana-rencana strategic akan dicapai.

F.       Perencanaan strategis
Perencanaan strategic yaitu proses pemilihan tujuan-tujuan organisasi, penentuan strategi, kebijaksanaan, program-program strategi yang diperlukan untuk tujuan-tujuan tersebut.


Tujuan perencanaan strategic ada 3 yaitu:
a)      Perencanaan strategic memberikan kerangka dasar dalam semua bentuk-bentuk perencanaan lainnya yang harus diambil.
b)      Pemahaman terhadap perencanaan strategic akan mempermudah pemahaman bentuk-bentuk perencanaan lainnya.
c)      Perencanaan strategic sering merupakan titik permulaan bagi pemahaman dan penilaian kegiatan-kegiatan manajer dan organisasi.

G.     Hambatan-Hambatan perencanaan yang efektif
Hambatan-hambatan perencanaan dalam organisasi, yaitu:
a)      Kurangnya pengetahuan tentang organisasi
b)      Kurangnya pengetahuan tentang lingkungan
c)      Ketidakmampuan melakukan peramalan secara efektif
d)      Biaya
e)      Takut gagal
f)       Kurang percaya diri
g)      Kesulitan perencanaan operasi-operasi yang tidak berulang.

H.     Kriteria penilaian efektifitas rencana
Berikut ini beberapa criteria penilaian dalam efektifitas rencana, yaitu:
a)      ketepatan waktu
b)      akuntabilitas
c)      ruang lingkup
d)      ketepatan dan obyektifitas

I.        Perencanaan dilingkungan kerja baru
Ada beberapa perencanaan yang dapat dilakukan oleh manajer jika berada di suatu lingkungan kerja baru, yaitu:
a)      mulailah dengan misi yang kuat.
b)      susun tujuan yang direntangkan
c)      menciptakan bidaya yang mendorong pembelajaran
d)      mendesain peran baru bagi staf perencanaan
e)      menggunakan satuan kerja sementara
f)       perencanaan tetap mulai dan berhenti di tingkat atas.
BAB 7
FUNGSI PENGORGANISASIAN
A.     Pengertian organisasi
Menurut G.R. Terry, organisasi berasal dari perkataan “organism” yaitu suatu struktur dengan bagian-bagian yang demikian diintegrasikan hingga hubungan mereka satu sama lain dipengaruhi oleh hubungan mereka dengan keseluruhan.

B.      Struktur organisasi
Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dengan mana organisasi dikelola. Struktur organisasi menunjukan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi, atau pun orang-orang yang menunjukan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam organisasi. Struktur ini mengandung unsur-unsur spesialis kerja, standarlisasi, koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran satuan kerja.

C.      Pembagian kerja
Pembagian kerja adalah pemerincian tugas pekerjaan agar setiap individu dalam organisasi bertanggung jawab untuk dan melaksanakan sekumpulan kegiatan yang terbatas.

D.     Badan organisasi
Organisasi mempunyai tiga tipe utama kelompok-kelompok kerja formal, yaitu:
1.      Kesatuan tugas khusus
2.      Panitia :
§  Tetap disebut juga panitia structural
§  Tidak tetap
3.      Dewan dan komisi
E.      Departementalisasi
Departementalisasi yaitu merupakan pengelompokan kegiatan kerja suatu organisasi agar kegiatan-kegiatan yang sejenis yang saling berhubungan dapat dikerjakan bersama. Beberapa bentuk departemenlisasi sebagai berikut :
1.      Proyek dan matriks
2.      Fungsi
3.      Alpa- numeral
4.      Produk atau jasa
5.      Wilayah
6.      Langganan
7.      Proses atau peralatan
8.      Waktu
9.      Pelayanan

F.       Koordinasi dan rentang manajemen
Koordinasi adalah proses pengintegrasian tujuan dan kegiatan pada satuan-satuan yang terpisah (departemen atau bidang-bidang fungsional) suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien. Tanpa koordinasi, individu-individu dan departemen- departemen akan kehilangan pegangan atas peranan mereka dalam organisasi.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rentang Manajemen adalah:
1.      Kesamaan fungsi-fungsi
2.      Kedekatan geografis
3.      Tingkat pengawasan langsung yang dibutuhkan
4.      Tingkat koordinasi pengawasan yang dibutuhkan
5.      Perencanaan yang dibutuhkan manajer
6.      Bantuan organisasional yang tersedia bagi pengawas

G.     Wewenang dan jenis wewenang
Wewenang adalah hak untuk melakukan sesuatu atau perintah orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu. Kewenangan atau autority pada dasarnya merupakan bentuk lain dari kekuasaan yang sering kali dipergunakan dalam sebuah organisasi. Kewenangan merupakan kekuasaan formal atau terlegitimasi.
Beberapa jenis kewenangan dalam organisasi:
1.      Kewenangan lini adalah mereka yang dalam organisasi bertanggung jawab terhadap berbagai kegiatan dalam rangka pencapaian tujuan organisasi.
2.      Kewenangan staf adalah mereka yang di tunjuk oleh organisasi untuk membantu bagian-bagian dalam sebuah organisasi byang memiliki kewenangan lini. Oleh karena itu, mereka yang memiliki kewenangan staf adalah mereka yang membantu organisasi dalam pencapaian tujuannya, hanya saja dengan cara tidak langsung.
3.      Kewenangan fungsional adalah mereka yang berada dalam bagian tertentu di organisasi, memiliki kewenangan lini maupun staf, namun juga dikarenakan karena tugasnya diberi kewenangan untuk melakukan kontrol atau koordinasi dengan bagian lainnya.

H.     Delegasi
Delegasi dapat diartikan sebagai pelimpahan wewenang dan tanggung jawab formal kepada orang lain untuk melaksanakan kegiatan tertentu. Delegasi wewenang adalah proses dimana para manager mengalokasikan wewenang kebawah kepada orang-orang yang melapor kepadanya.

I.        Sentralisasi dan Desentralisasi
Sentralisasi berpusat kepada cara pengorganisasian di mana keseluruhan tugas, tanggung jawab, dan perintah dipusatkan dari hierarki yang paling tinggi untuk kemudian hierarki yang di bawahnya menerjemahkan dalam bentuk tindak lanjut dari apa yang telah diputuskan dari hierarki yang tertinggi. Dengan kata lain, sentralisasi adalah pemusatan kekuasaan dan wewenang pada hierarki atas dari suatu organisasi.
Sedangkan Desentralisasi berpusat kepada konsep pengorganisasian yang memandang bahwa apa yang terjadi di lapangan atau dalam kenyataan sering kali tidak sesuai dengan apa yang dipahami oleh hierarki tertinggi dari sebuah organisasi, oleh karena itu erlu ada pembagian porsi dalam hal pengambilan keputusan dan kebijakan yang menyangkut dengan cara bagaimana organisasi dijalankan. Desentralisasi memandang bahwa dikarenakan hierarki yang ada di bawah adalah mereka yang akan berhadaan langsung dengan kenyataan, maka hierarki yang ada di bawah tersebut perlu diberi lebih kekuasaan untuk bisa memutuskan cara yang terbaik dalam melakukan pekerjaan, dan tak harus diputuskan dari hierarki yang lebih tinggi darinya.

















BAB 8
MOTIVASI DAN KEPEMIMPINAN
A.     Pengertian motivasi dan kepemimpinan
Motivasi adalah dorongan atau keinginan yang dapat dicapai dengan perilaku tertentu dalam suatu usahanya.
Kata pimpin mengandung pengertian mengarahkan, membina atau mengatur, menuntun dan juga menunjukkan atau pun mempengaruhi. Pemimpin mempunyai tanggung jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari yang di pimpin.

B.      Jenis teori motivasi
1.      Teori Abraham H. Maslow (Teori Kebutuhan)
Menurutnya, manusia mempunyai 5 tingkat kebutuhan, yaitu:
1)      Kebutuhan fisiologikal, seperti: rasa lapar, haus, istirahat dan sex.
2)      Kebutuhan rasa aman, tidak dalam arti fisik semata, akan tetapi juga mental.
3)      Kebutuhan akan kasih saying
4)      Kebutuhan akan harga diri
5)      Aktualisasi diri
2.      Teori MC Clelland (Teori Kebutuhan Berprestasi)
3.      Teori Victor H. Vroom (Teori Harapan)

C.      Gaya kepemimpinan
Ada tiga macam gaya kepemimpinan yang biasanya digunakan oleh suatu organisasi:
1.      Gaya Kepemimpinan Bebas / Laissez Faire, Pemimpin jenis ini hanya terlibat delam kuantitas yang kecil di mana para bawahannya yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang dihadapi.
2.      Gaya Kepemimpinan Demokratis / Democratic, Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh.
3.      Gaya Kepemimpinan Otoriter / Authoritarian adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh.


D.     Pendekatan perilaku kepemimpinan
Ada 3 pendekatan perilaku kepemimpinan, yaitu:
1.      Pendekatan Social
2.      Pendekatan Genetik, seseorang dapat memimpin suatu organisasi karena factor keturunannya.
3.      Pendekatan Ekologi, seseorang dapat memimpin suatu organisasi karena pengalamannya dan factor keturunannya.










BAB 9
KOMUNIKASI
1.      Arti dan pentingnya komunikasi
Komunikasi adalah proses di mana seseorang berusaha untuk memberikan pengertian atau pesan kepada orang lain melalui pesan simbolis. Komunikasi bisa dilakukan secara langsung maupun tidak langsung, dengan menggunakan berbagai media komunikasi yang tersedia.
Komunikasi memiliki beberapa elemen penting yaitu:
1.      Komunikasi berarti terjadinya berbagai informasi atau pemberian informasi maupun pengertian, sehingga agar pemberian informasi maupun pengertian ini dapat terjadi, maka pihak-pihak yg berkomunikasi perlu menyadari dan mengerti berbagai istilah atau pengertian yang mereka gunakan dalam komunikasi.
2.      Komunikasi melibatkan orang-orang, sehingga komunikasi yang efektif terkait dengan bagaimana orang-orang dapat berinteraksi satu sama lain secara lebih efektif.

2.      Jenis dan bentuk komunikasi
Ada beberapa jenis komunikasi, yaitu:
1.      Komunikasi Informal dalam Organisasi
Komunikasi informal adalah komunikasi yang dilakukan antara berbagai pihak maupun berbagai bagian dalam organisasi yang tidak secara kaku mengikuti tingkatan-tingkatan manajemen dalam sebuah organisasi.
2.      Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal adalah komuikasi yg dilakukan antara seseorang dengan orang lain dalam sebuah organisasi. Komunikasi interpersonal ini bisa dilakukan antar individu dalam satu bagian, antar bagian organisasi, antarbawahan, antar pemimpin, antar pemipin dan bawahan. Terdapat dua bentuk komunikasi yg biasanya dilakukan dalam komunikasi interpersonal ini, yaitu komunikasi lisan dan komunikasi tulisan. Komunikasi lisan adalah komunikasi yg dilakukan oleh seseorang kepada orang lain melalui penggunaan mulut atau lisan di mana orang lain dapat langsung menerima pesan tersebut dengan berbagai faktor yg mempengaruhinya, baik segi situasi lingkungan kerja, emosi antar pihak berkomunikasi, serta berbagai hal yg terkait ketika komunikasi lisan tersebut dilakukan. komunikasi tertulis adalah komunikasi yang dilakukan seseorang kepada orang lain melalui mediator berupa sesuatu yang dapat menyampaikan pesan pengirim kepada penerima pesan sehingga maksud dari pesan dapat dengan udah diterima.
3.      Komunikasi dalam berbagai bentuk jejaring
Komunikasi pada dasarnya adalah bentuk interaksi antarindividu dalam kelompok maupun organisasi. Pada praktiknya bentuk komunikasi yg dilakukan ternyata memiliki pola tersendiri, sehingga memiliki semacam jejaring komuniksi. Jejaring kounikasi pada dasarnya merupakan pola bagaimana orang-orang dala organisasi salaing berkomunikasi. Menurut Griffin(2000), terdapat berbagai pola komunikasi dalam kelompok kerja yang dapat diidentifikasi, di antaranya alah bentuk roda, huruf Y, berkesinambungan atau bersambung, linkarang dan menyeluruh.
4.      Pola Komunikasi dalam Struktur Organisasi
Pola komunikasi dalam struktur organisasi adalah pola bagaimana setiap bagian-bagian dalam organisasi saling berkomunikasi satu dengan lainnya, baik antarbagian yang tingkatan yang sama ( horisontal) maupun yang berbeda tingkatannya(vertikal). Komunikasi vertikal adalah komunikasi yang dilakukan oleh seseorang atau bagian yang berada pada tingkatan organisasi yang lebih tinggi dengan tingkatan yang lebih rendah atau sebaliknya. Komunikasi horizontal biasanya dilakukan antara seseorang dengan orang lain yang memiliki tingkatan organisasi yang sama.

3.      Proses komunikasi
Komunikasi berawal dari adanya pesan atau informasi yang akan dikirim atau disampaikan dari Pengirim kepada Penerima. Pesan atau informasi yang kemudian akan dikirim atau disampaikan kepada penerima tersebut pertama kali mengalami proses Enkoding dima pesan atau informasi yang akan disampaikan tersebut engalami transformasi ke dalam bentuk simbolyang menjadi representasi pengirim pesan dalam menyampaikan pesannya. Pesan atau informasi yg direpresentasikan melalui sibol “ya” kemudian diterima oleh penerima. 

4.      Hambatan-hambatan komunikasi yang efektif
Hambatan yg bersifat individual adalah kesalahpahaman dalam memahami pesan, kredibilitas bindividu dalam berkomunikasi , kesulitan dalam berkomunikasi, kemampuan mendengarkan dan menyimak buruk, dan penilaian terhadap subyek tertentu sehingga mempengaruhi tingkat penerimaan orang tersebut dalam berkomunikasi. Hambatan yang bersifat organisasional atau kelembagaan adalah pengguanaan semantik atau kata-kata yang dipahami berbeda oleh orang-orang yang berbeda, tngkatan manajemen yang berbeda, persepsi yang berbeda antarbagian maupun orang, serta terlalu banyaknya beban tugas yang diberikan organisasi sehingga kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif.  

5.      Peningkatan efektifitas komunikasi
Peningkatan efektifitas  komunikasi ada dua yaitu peningkatan keahlian komunikasi individu dan peningkatan komunikasi untuk hal-hal yang bersifat organisasional. Di antara beberapa upaya yang padat dilakukan untuk meningkatkan keahlian komunikasi individu adalah peningkatan keahlian dalam mendengarkan melalui seringnya komunikasi dilakukan secara formal maupun tidak formal, mendorong komunikasi yang sifatnya dua arah melalui tersedianya media untuk melakukan kritik dan saran yang bersifat timbal balik, peningkatan kesadaran dalam memahami pesan dan informasi melalui berbagai jenis media maupun simbol, pemeliharaan kredibilitas individu dengan membangun karakter dan moral, serta upaya untuk lebih mengenalkan dan mendekatkan antara berbagai pihak yang melakukan komunikasi melalui pertemuan-pertemuan yang sifatnya formal dan informal. Adapun upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keampuan berkomunikasi yang bersifat organisasional di antaranya adalah tindak lanjut dari setiap komunikasi yang dilakukan , pengaturan cara komunikasi di antara berbagai pihak dalam organisasi, serta peningkatan kesadaran dan pemanfaatan berbagai media dalam berkomunikasi. 














BAB 10
PERUBAHAN PERKEMBANGAN LINGKUNGAN DAN INOVASI ORGANISASI
A.     Apa itu perubahan dan mengapa perlu perubahan
Perubahan adalah suatu keharusan karena perubahan adalah esensi dari kemajuan. Menjadi maju berarti harus berpindah posisi, semakin kedepan dari posisi semula. Perubahan harus dikelolah dengan baik dalam manajemen perubahan (change management) dan manajemen harapan, kemajuan, harmoni seringkali menjadi jebakan bagi kita untuk “malas” mempertahankan dinamika perubahan.
Menurut Hussey, factor pendorong terjadinya perubahan adalah teknologi yang terus meningkat, persaingan semakin intensif dan menjadi  lebih global, pelanggan semakin banyak tuntutan, profit demografis Negara berubah, privatisasi bisnis milik masyarakat berlanjut.

B.      Kekuatan-kekuatan penyebab perubahan
1.          Kekuatan-kekuatan eksternal
     Seperti sisstem politik, ekonomi, teknologi, pasar, dan nilai-nilai. Kenaikan biaya dan kelangkaan berbagai SDA, keamanan karyawan dan peraturan anti polusi, boikot pelanggan adalah beberapa contoh factor-faktor lingkungan yang merubah kehidupan orang, baik sebagai karyawan maupun langganan dalam tahun-tahun terakhir.
2.          Kekuatan-kekuatan  internal
Seperti tujuan, strategi, kebijaksanaan manajerial dan teknologi baru serta sikap dan perilaku para karyawan. Sikap dan ketidakpuasan ditunjukkan dalam tingkat perputaran atau pemogokan, dapat menyebabkan perubahan dalam kebijaksanan dan praktek manajeman.



C.      Manajemen perubahan
Manajemen perubahan adalah sebuah proses perubahan manajemen yang merupakan kunci sukses dari suatu hasil proyek. Proses ini untuk memastikan bahwa perubahan masing-masing diperkenalkan, digambarkan, dipertimbangkan dan disetujui dengan baik sebelum diimplementasikan.

D.     Konsep pengembangan organisasi
Salah satu teknik pengembangan organisasi adalah Grid OD yang didasarkan atas kisi-kisi manajerial. R. Blake dan J. Mountion mengidentifikasikan berbagai kombinasi perhatian terhadap produk dan orang. Enam tahap yang perlu diperhatikan dari program Grid OD yaitu:
1.          Latihan
2.          Pengembangan tim
3.          Pengembangan antar kelompok
4.          Penetapan tujuan organisasi
5.          Pencapaian tujuan
6.          Stabilitas









BAB 11
FUNGSI PENGAWASAN
A.     Pengertian pengawasan
Menurut George R. Tery mengartikan pengawasan sebagai mendeterminasi apa yang telah dilaksanakan, maksudnya mengevaluasi prestasi kerja dan apabila perlu, menerapkan tidankan-tindakan korektif sehingga hasil pekerjaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

B.      Pentingnya pengawasan
Pengawasan pada dasarnya diarahkan sepenuhnya untuk menghindari adanya kemungkinan penyelewengan atau penyimpangan atas tujuan yang akan dicapai. melalui pengawasan diharapkan dapat membantu melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan secara efektif dan efisien. Bahkan, melalui pengawasan tercipta suatu aktivitas yang berkaitan erat dengan penentuan atau evaluasi mengenai sejauhmana pelaksanaan kerja sudah dilaksanakan. Pengawasan juga dapat mendeteksi sejauhmana kebijakan pimpinan dijalankan dan sampai sejauhmana penyimpangan yang terjadi dalam pelaksanaan kerja tersebut.

C.      Tipe-tipe proses pengawasan
Ada 3 Tipe pengawasan, yaitu:
1.      Pengawasan Pendahulu dirancang untuk mengantisipasi penyimpangan standar dan memungkinkan koreksi dibuat sebelum kegiatan terselesaikan. Pengawasan ini akan efektif bila manajer dapat menemukan informasi yang akurat dan tepat waktu tentang perubahan yang terjadi atau perkembangan tujuan.
2.      Pengawasan Concurrent yaitu pengawasan “Ya-Tidak”, dimana suatu aspek dari prosedur harus memenuhi syarat yang ditentukan sebelum kegiatan dilakukan guna menjamin ketepatan pelaksanaan kegiatan.
3.      Pengawasan Umpan Balik yaitu mengukur hasil suatu kegiatan yang telah dilaksanakan, guna mengukur penyimpangan yang mungkin terjadi atau tidak sesuai dengan standar.

D.     Perencanaan system dan proses pengawasan
Ada 5 jenis pendekatan perencanaan system dan proses pengawasan, yaitu:
1.      Merumuskan hasil yang di inginkan Yang dihubungkan dengan individu yang melaksanakan.
2.      Menetapkan penunjuk hasil.Dengan tujuan untuk mengatasi dan memperbaiki penyimpangan sebelum kegiatan diselesaikan, yaitu dengan: Pengukuran input, Hasil pada tahap awal, Gejala yang dihadapi, Kondisi perubahan yang diasumsikan.
3.      Menetapkan standar penunjuk dan hasil. Dihubungkan dengan kondisi yang dihadapi.
4.      Menetapkan jaringan informasi dan umpan balik.Dimana komunikasi pengawasan didasarkan pada prinsip manajemen by excetion yaitu atasan diberi informasi bila terjadi penyimpangan pada standar.
5.      Menilai informasi dan mengambil tindakan koreksi

E.      Bidang-bidang pengawasan strategic
1.          Operasi-operasi Produktif
Karekteristik Pengawasan yang Efektif
·             Ada unsur keakuratan, dimana data harus dapat dijadikan pedoman dan valid.
·             Tepat waktu, yaitu dikumpulkan, disampaikan dan di evaluasi secara cepat dan tepat dimana kegiatan perbaikan perlu dilaksanakan.
·             Obyektif dan menyuluruh, dalam arti mudah dipahami.
·             Terpusat dengan memusatkan pada bidang-bidang penyimpangan yang paling sering terjadi.
·             Realistik secara ekonomi, dimana biaya sistem pengawasan harus lebih rendah atau sama dengan kegunaan yang didapat.
2.          Transaksi Keuangan
·             Analisis Laporan Keuangan (Financial Statement Analysis)  merupakan proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevalusi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang.
·             Manajemen Kas (Cash Management)
·             Pengelolaan Biaya (Cost Control)
3.          Hubungan Manajer dan Bawahan
Hubungan antara manager dan bawahan juga harus baik dan terjaga. Sebisa mungkin ada hubungan 2 arah antara manager dan bawahan, bukan hubungan searah dimana manager terus-terusan memberi perintah kepada bawahan tanpa mau mendengar keluhan dan perasaan bawahannya. Bila ada hubungan harmonis seperti keluarga dalam suatu perusahaan maka akan tercipta team kerja yang solid dan kuat dalam menjalankan perusahaan.
F.       Teknik-teknik pengawasan dan teknologi informasi
1.          Manajemen Pengecualian (Management by Exception) adalah teknik pengawasan yang memungkinkan hanya penyimpangan kecil antara yang direncanakan dan kinerja aktual yang mendapatkan perhatian dari wirausahawan.
2.          Management Information System (MIS)  yaitu suatu metoda informal pengadaan dan penyediaan bagi manajemen, informasi yang diperlukan dengan akurat dan tepat waktu untuk membantu proses pembuatan keputusan dan memungkinkan fungsi-fungsi perencanaan, pengawasan dan operasional organisasi yang dilaksanakan secara efektif.

G.     Pengawasan menyeluruh terhadap masa depan organisasi melalui pengawasan pencegahan (preventive control)
Pelaksanaan pekerjaan sesuai rencana, sehingga harus ada perencanaan tertentu dan intruksi dan wewnang kepada bawahan kita. Prinsip lainnya adalah harus mengrefleksikan sifat-sifat dan kebutuhan dari aktifitas yang harus dievaluasi, dapat dengan segera melaporkan penyimpangan-penyimpangan, fleksibel, dapt merefleksikan pola organisasi, ekonomis, dapat dimengerti dan dapat menjamin diadakannya tindakan korektif.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar