BAB I
PENDAHULUAN
Analisis
biaya volume laba (cost volume profit analysis – CVP analysis) merupakan suatu
alat yang sangat berguna untuk perencanaan dan pengambilan keputusan. Karena
analisis biaya volume laba (CVP) menekankan keterkaitan antara biaya, kuantitas
yang terjual, dan harga, semua informasi keuangan perusahaan terkandung di
dalamnya. Analisis cvp dapat menjadi suatu alat yang bermanfaat untuk
mengidentifikasi cakupan dan besarnya kesulitan ekonomi yang dihadapi suatu
divisi dan membantu mencari pemecahannya.
Analisis
CVP juga dapat mengatasi banyak isu lainnya seperti jumlah unit yang harus
dijual untuk mencapai impas, dampak pengurangan biaya tetap terhadap titik
impas, dan dampak kenaikan harga terhadap laba. Selain itu analisis CVP
memungkinkan para manajer untuk melakukan analisis sensitivitas dengan menguji
dampak dari berbagai tingkat harga atau biaya terhadap laba.
Meskipun
bab ini berkaitan dengan mekanika dan terminology analisis CVP, kita harus
ingat bahwa analisis CVP merupakan suatu bagian integral dari perencanaan
keuangan dan pengambilan keputusan. Setiap akuntan dan manajer harus mengenal
seluruh konsep-konsepnya, bukan hanya mekanikanya.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
TITIK IMPAS DALAM UNIT
Ketertarikan untuk mengetahui pendapatan, beban, dan
laba berprilaku ketika volume berubah adalah sesuatu yang lazim untuk memulai
dengan menentukan titik impas perusahaan dalam jumlah unit yang terjual. Titik
impas (break-even point) adalah
titik dimana total pendapatan sama dengan total biaya, titik dimana laba sama
dengan nol. Untuk pendapatan sama dengan total biaya, kita focus pada laba
operasi. Pertama, kita akan membahas cara menentukan titik impas, kemudian
melihat bagaimana pendekatan kita dapat dikembangkan untuk menentukan jumlah
unit yang harus dijual guna menghasilkan laba yang ditargetkan.
Penggunaan Laba Operasi Dalam
Analisis CVP
Laporan laba rugi merupakan suatu alat yang berguna
untuk mengorganisasikan biaya – biaya perusahaan dalam kategori tetap dan
variable. laporan laba rugi dapat dinyatakan sebagai persamaan berikut.
Laba operasi = Pendapatan penjualan – Beban variable
–Beban tetap
Perhatikan
bahwa kita menggunakan istilah laba operasi untuk menunjukkan penghasilan atau
laba sebelum pajak penghasilan. Laba operasi (operating income) hanya
mencakup pendapatan dan beban dari operasional normal perusahaan. Laba
bersih (net income) adalah laba operasi dikurangi pajak penghasilan.
Setelah menghitung jumlah unit yang terjual, kita
dapat mengembangkan persamaan laba operasi dengan menyatakan pendapatan
penjualan dan beban variable dalam jumlah unit dolar dan jumlah unit. Secara
lebih spesifik, pendapatan penjualan dinyatakan sebagai harga jual per unit
dikali jumlah unit yang terjual. Dengan demikian, persamaan laba operasi
menjadi :
Laba
operasi = (Harga x Jumlah unit terjual) – (Biaya Variabel per unit
x jumlah unit terjual ) – Total biaya tetap
Jalan pintas untuk Menghitung
Unit Impas
Kita dapat menghitung unti impas lebih cepat dengan
berfokus pada margin kontribusi. Margin kontribusi (contribution margin) adalah pendapatan
penjualan dikurangi total biaya variable. pada impas, margin kontribusi sama
dengan beban tetap.
Jika
kita mengganti margin kontribusi per unit untuk harga dikurangi biaya variable
per unit pada persamaan laba operasi dan memperoleh jumlah unit, maka kita akan
mendapatkan persamaan dasar impas berikut :
Jumlah unit = Biaya
tetap/Margin kontribusi per unit
Penjualan dalam Unit yang
Diperlukan untuk Mencapai Target Laba
Meskipun titik impas merupakan informasi yang
berguna, sebagian besar perusahaan ingin memperoleh laba operasi lebih besar
daripada nol. Analisis CVP menyediakan suatu cara menentukan jumlah unityang
harus dijual untuk menghasilkan target laba tertentu.
B.
TITIK
IMPAS DALAM DOLAR PENJUALAN
Pada beberapa kasus yang menggunakan analisis CVP,
manajer mungkin lebih suka menggunakan pendapatan penjualan sebagai ukuran
aktivitas penjualan daripada unit yang terjual. Suatu ukuran unit yang terjual
dapat dikonversikan menjadi suatu ukuran pendapatan penjualan hanya dengan
mengalikan harga jual per unit dengan unit yang terjual.
Rasio
biaya variable (variable cost ratio) sebesar 60 % pada contoh ini
merupakan bagian dari setiap dolar penjualan yang harus digunakan untuk menutup
biaya variable. Rasio biaya variable dapat dihitung dengan menggunakan data
total maupun data per unit. Tentu saja, persentase dari dolar penjualan yang
tersisa setelah biaya variable tertutupi merupakan rasio margin kontribusi. Rasio
margin kontribusi (contribution margin ratio) adalah bagian dari setiap
dolar penjualan yang tersedia untuk menutup biaya tetap dan menghasilkan laba.
Target Laba dan Pendapatan
Penjualan
Secara umum dengan asumsi biaya tetap tidak berubah,
rasio margin kontribusi dapat digunakan untuk mengetahui dampak terhadap laba
atas perubahan pendapatan penjualan. Untuk memperoleh total perubahan dalam
laba yang diakibatkan oleh perubahan pendapatan, kalikan rasio margin
kontribusi dengan perubahan dalam penjualan.
Membandingkan Kedua Pendekatan
Untuk pengaturan produk tunggal, pengubahan titik
impas dalam unit menjadi impas dalam pendapatan penjualan hanya merupakan
masalah pengalian harga jual per unit dengan unit yang terjual
C.
ANALISIS MULTIPRODUK
Analisis
biaya volume laba cukup mudah diterapkan dalam pengaturan produk tunggal.
Namun, kebanyakan perusahaan memproduksi dan menjual sejumlah produk atau jasa.
Meskipun kompleksiyas konseptual dari analisis CVP lebih tinggi dalam situasi
multiproduk, pengoperasiannya tidak berbeda jauh.
Beban tetap langsung (direct fixed expenses) adalah biaya tetap
yang dapat ditelusuri ke setiap produk dan akan hilang jika produk tersebut
tidak ada.
Beban tetap umum adalah biaya tetap yang tidak dapat ditelusuri
ke produk dan akan tetap muncul meskipun salah satu produk ditelusuri.
Titik Impas Dalam Unit
Pengalokasian
biaya tetap umum ke setiap lini produk sebelum menghitung titik impas dapat
mengatasi kesulitan ini. Permasalahan dalam pendekatan ini adalah alokasi biaya
tetap umum bersifat acak. Jadi, tidak ada volume impas yang tampak secara
langsung.
Bauran penjualan (sales
mix) adalah kombinasi relative dari berbagai produk yang dijual perusahaan.
Penentuan bauran penjualan, bauran
penjualan dapat diukur dalam unit yang terjual atau bagian dari pendapatan.
Bauran penjualan dan analisis CVP, penentuan bauran penjualan terutama
memungkinkan kita untuk mengonversi masalah multiprodduk kedalam format CVP
produk tunggal
Pendekatan Dolar Penjualan
Titik
impas dalam dolar penjualan secara implicit menggunakan asumsi bauran
penjualan, tetapi mengabaikan persyaratan penghitungan margin kontribusi per
paket. Tidak ada pengetahuan terhadap data produk individual yang diperlukan.
Upaya perhitungannya mirip dengan yang digunakan dalam pengaturan produk
tunggal. Selain itu, jawabannya masih dinyatakan dalam pendapatan penjualan.
Tidak seperti titik impas dalam unit, jawaban atas pertanyaan CVP yang
menggunakan dolar penjualan tetap dinyatakan dalam ukuran ikhtisar tunggal.
Namun pendekatan pendapatan penjualan mengorbankan informasi yang berkaitan
dengan kinerja tiap – tiap produk.
D.
REPRESENTASI GRAFIS DARI HUBUNGAN CVP
Untuk
memahami hubungan CVP lebih mendalam, dapat dilakukan melalui penggambaran
secara visual. Penyajian secara grafis dapat membantu para manajer melihat
perbedaan antara biaya variable dan
pendapatan. Hal itu juga dapat membantu mereka memahami dampak kenaikan atau
penurunan penjualan terhadap titik impas dengan cepat. Dua grafik dasar yang
penting, grafik laba volume dan grafik biaya volume laba, yang akan
dijelaskan sebagai berikut :
Grafik Laba Volume
Grafik
laba volume (profit volume grafh) menggambarkan hubungan antara laba dan volume
penjualan secara visual. Grafik laba volume merupakan grafik dari persamaan
laba operasi [laba operasi = (harga x unit) – (biaya variable per unit x unit)
– biaya tetap]. Dalam grafik ini, laba operasi merupakan variable terikat dan
unit merupakan variable bebas. Nilai variable bebas biasanya diukur pada sumbu
horizontal dan nilai variable terikat pada sumbu vertical.
Grafik Biaya Volume Laba
Grafik
biaya volume laba (cost volume profit graph) menggambarkan hubungan antara
biaya, volume dan laba. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih terperinci, perlu
dibuat grafik dengan dua garis terpisah : garis total pendapatan dan garis
total biaya. Tiap – tiap garis ini mempunyai dua persamaan berikut :
Pendapatan = harga x unit
Total biaya = (biaya variable per unit x unit) +
Biaya
tetap
Asumsi – asumsi pada Analisis Biaya
Volume Laba
Grafik
laba volume dan biaya volume laba yang baru diilustrasikan mengandalkan
beberapa asumsi penting. Berikut beberapa dari asumsi tersebut :
1. Analisis
mengasumsikan fungsi pendapatan dan fungsi biaya berbentuk linear
2. Analisis
mengasumsikan harga, total biaya tetap, dan biaya variable per unit dapat
diidentifikasikan secara akurat dan tetap konstan sepanjang tentang yang
relevan
3. Analisis
mengasumsikan apa yang diprosuksi dapat dijual
4. Untuk
analisis multiproduk, diasumsikan bauran penjualan diketahui
5. Diasumsikan
harga jual dan biaya diketahui secara pasti.
E.
PERUBAHAN DALAM VARIABEL CVP
Karena
perusahaan beroperasi dalam dunia yang dinamis, mereka harus memperhatikan
perubahan – perubahan yang terjadi dalam harga, biaya variable, dan biaya
tetap. Perusahaan juga harus memperhitungkan pengaruh resiko dan
ketidakpastian. Kita akan membahas pengaruh dari perubahan harga, margin
kontribusi per unit, dan biaya tetap terhadap titik impas. Kita juga akan
membahas cara – cara yang dapat ditempuh para manajer untuk menangani risiko
dan ketidakpastian dalam kerangka CVP
Memperkenalkan Risiko dan
Ketidakpastian
Asumsi
penting dari analisis CVP adalah harga dan biaya diketahui dengan pasti. Namun,
hal tersebut jarang terjadi. Risiko dan ketidakpastian adalah bagian dari
pengambilan keputusan bisnis dan bagaimananpun hal itu harus ditangani. Secara
formal, risiko berbeda dengan ketidak pastian. Distribusi probabilitas variable
pada risiko dapat diketahui, sedangkan distribusi probabilitas variable pada
ketidakpastian tidak diketahui. Namun, pada tujuan pembahasan kita, kedua
istilah tersebut akan digunakan secara bergantian.
Margin pengaman (
margin of safety ) adalah unit yang terjual atau diharapkan terjual atau
pendapatan yang dihasilkan atau diharapkan untuk dihasilkan yang melebihi
volume impas.
Pengungkit Operasi, dalam
ilmu fisika, alat pengungkit adalah mesin sederhana yang digunakan untuk melipatgandakan
kekuatan. Pada dasarnya, pengungkit tersebut melipatgandakan kekuatan tenaga
yang dikeluarkan untuk menghasilkan lebih banyak pekerjaan. Semakin besar beban
yang digerakkan oleh sejumlah tertentu tenaga, semakin besar keunggulan mekanis
dari alat tersebut. Dalam bidang keuangan pengungkit operasi berkaitan dengan
bauran relative dari biaya tetap dan biaya variable dalam suatu organisasi.
Pertukaran antara biaya tetap dengan biaya variable adalah suatu hal yang
mungkin dilakukan.
Tingkat pengungkit operasi (degree of operating leverage – DOL) untuk
tingkat penjualan tertentu dapat diukur dengan menggunakan rasio margin
kontribusi terhadap laba.
Tingkat
pengungkit operasi = Margin kontribusi/laba
Analisis Sensitivitas dan CVP
Meluasnya
penggunaan computer dan spreadsheet telah memudahkan para manajer melakukan
analisis sensitivitas. Sebagai sebuah alat penting, analisis sensitivitas
(sensitivity analysis) adalah teknik “bagaimana-jika” yang menguji dampak dari
perubahan asumsi –asumsi yang mendasarinya terhadap suatu jawaban.
F.
ANALISIS CVP DAN PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN
AKTIVITAS
Analisis
CVP konvensional mengasumsikan semua biaya perusahaan dapat dikelompokkan dalam
dua kategori : biaya yang berubah sejalan dengan volume penjualan (biaya
variabek) dan biaya yang tidak berubah (biaya tetap).
BAB III
KESIMPULAN
Titik
impas (break-even point) adalah titik
dimana total pendapatan sama dengan total biaya, titik dimana laba sama dengan
nol. Untuk pendapatan sama dengan total biaya, kita focus pada laba operasi.
Pertama, kita akan membahas cara menentukan titik impas, kemudian melihat
bagaimana pendekatan kita dapat dikembangkan untuk menentukan jumlah unit yang
harus dijual guna menghasilkan laba yang ditargetkan.
Laba
operasi (operating income) hanya mencakup pendapatan dan
beban dari operasional normal perusahaan. Laba bersih (net income)
adalah laba operasi dikurangi pajak penghasilan.
Margin
kontribusi (contribution
margin) adalah pendapatan penjualan dikurangi total biaya variable. pada impas,
margin kontribusi sama dengan beban tetap.
Rasio
biaya variable (variable cost ratio) sebesar 60 % pada contoh ini
merupakan bagian dari setiap dolar penjualan yang harus digunakan untuk menutup
biaya variable. Rasio biaya variable dapat dihitung dengan menggunakan data
total maupun data per unit. Tentu saja, persentase dari dolar penjualan yang
tersisa setelah biaya variable tertutupi merupakan rasio margin kontribusi. Rasio
margin kontribusi (contribution margin ratio) adalah bagian dari setiap
dolar penjualan yang tersedia untuk menutup biaya tetap dan menghasilkan laba.
DAFTAR
PUSTAKA
v Hansen,
Don R & Maryanne M. Mowen.Akuntansi
Manajerial, edisi 8. Jakarta:Salemba.2009.
saya minta makalah bab 9 hansen women edisi 8 buku 1
BalasHapus