Minggu, 11 Mei 2014

Persediaan



A.      PENGERTIAN PERSEDIAAN
Persediaan(inventory) adalah pos aktiva yang dimiliki oleh perusahaan untuk dijual dalam operasi bisnis normal atau barang yang akan digunakan atau dikonsumsi dalam membuat barang yang akan dijual.
B.      PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN
Tujuan utama pengendalian yaitu:
1.       Mengamankan persediaan
2.       Melaporkannya secara tepat dalam laporan keuangan
Pengendalian yang dapat dilakukan yaitu:
1.       Pengendalian preventif
2.       Pengendalian detektif
Ada 2 jenis system yang digunakan agar pencatatan persediaan  tetap akurat,yaitu:
1.       Sistem perpektual
Karakteristik akuntansi dari system persediaan perpektual adalah:
1.         Pembelian barang dagang untuk dijual atau pembelian bahan baku untuk produksi di debet ke persediaan dan bukan ke pembelian.
2.         Biaya transportasi masuk,retur pembelian dan pengurangan harga,serta diskon pembelian didebet kepersediaan dan bukan keakun terpisah.
3.         Harga pokok penjualan diakui untuk setiap penjualan dengan mendebet akun harga pokok  penjualan,dan mengkredit persediaan.
4.         Persediaan merupakan akun pengendali yang didukung oleh buku besar pembantu yang berisi catatan persediaan individual.buku besar  pembantu memperlihatkan kuantitas dan biaya dari setiap jenis persediaan yang ada ditangan.
2.       Sistem periodic
Perhitungan fisik persedian (physical inverntory count) dilakukan sekali setahun pada setiap akhir tahun..
Toon.co memiliki transaksi-transaksi selama tahun berjalan sebagai berikut:
Persediaan awal            100 unit @ 6=$600
Pembelian                       900 unit @ 6=$5400
Penjualan                         600 unit @ 12=7200
Persedian akhir                              400 unit @=$2400
Ayat jurnal untuk mencatat transaksi tersebut selama tahun berjalan
System persediaan perpektual
System persediaan periodic
1.persediaan awal,100 unit@ $6
Akun persediaan memoerlihatkan
Persediaan ditangan senilai $ 600
2.pembelian  900 unit @ $ 6
Persediaan                                                5400
         Utang usaha                                             5400
3.penjualan 600 unit @ $12
Piutang usaha                                          7200
          Penjualan                                                7200
Harga pokok penjualan 600@$6          3600
          Persediaan                                              3600
4.ayat jurnal akhir periode untuk akun persediaan,400 unit @$6
Tidak diperlukan ayat jurnal.akun persediaan memperlihatkan saldo akhir sebesar
$ 2400 ($600+$5400-$3600)



Akun persediaan memperlihatkan
Persediaan ditangan senilai $ 600

Pembelian                                   $5400
             Utang usaha                              $5400

Piutang usaha                             $7200
               Penjualan                                $7200

Tidak ada ayat jurnal

Persediaan                                  $2400
Harga pokok mpenjualan         $3600
                 Pembelian                             $5400
                 Persediaan                             $600

C.      Masalah mendasar dalam penilaian persediaan
Penilaian persediaan bisa menjadi proses yang komplekis yang memerlukan  penentuan atas:
1.    Barang fisik  yang harus dimasukkan dalam persediaan
Ø  Barang dalam perjalanan
a.       FOB  shipping point (free on board shipping point) atau perangko gudang penjual
b.      FOB  Destination point (free on board destination point) atau perangko gudand pembeli
Ø  Barang konsinyasi
Ø  Perjanjian penjualan khusus
a.       Penjualan dengan perjanjian beli kembali
b.      Penjualan dengan tingkat retur yang tinggi
c.       Penjualan cicilan
2.    Biaya-biaya yang harus dimasukkan dalam persediaan
Ø  Biaya produk (product costs) adalah biaya-biaya yang melekat pada persediaan dan dicatat dalam akun persediaan.
Contoh:ongkis pengankutan barang
Ø  Biaya periode (period costs) adalah biaya-biaya yang terkait secara tidak langsung dengan akuisisi atau produksi barang.
Contoh:biaya bunga
Ø  Perlakuan  atas diskon pembelian
3.    Asumsi arus biaya yang harus diadopsi
Ø  System perpektual
1.    Metode first-in,first out  (fifo)
Barang 127 B

Pembelian

Harga Pokok Penjualan

Persediaan
Tanggal
Jumlah
Biaya Per Unit
Total Biaya

Jumlah
Biaya Per Unit
Total Biaya

Jumlah
Biaya Per Unit
Total Biaya
1-Jan








10
20
200
4




7
20
140

3
20
60
10
8
21
168





3
20
60









8
21
168
22




3
20
60









1
21
21

7
21
147
28




2
21
42

5
21
105
30
10
22
220





5
21
105









10
22
220



























2.    Metode last-in,first out (LIFO)
Barang 127 B
Pembelian
Harga Pokok Penjualan
Persediaan
Tanggal
Jumlah
Biaya Per Unit
Total Biaya
Jumlah
Biaya Per Unit
Total Biaya
Jumlah
Biaya Per Unit
Total Biaya
1-Jan
10
20
200
4
7
20
140
3
20
60
10
8
21
168
3
20
60
8
21
168
22
8
21
84
3
20
60
4
21
84
28
2
21
42
3
20
60
30
10
22
220
2
21
42
3
20
60
2
21
42
10
22
220
3.    Metode biaya rata-rata
Untuk semua system perpektual.metode biaya  rata-rata yang digunakan adalah metode rata-rata bergerak (moving average method)

Pembelian

Harga Pokok Penjualan

Persediaan
tanggal
Jumlah
biaya Per Unit
Total Biaya

Jumlah
biaya Per Unit
Total Biaya

Jumlah
biaya Per Unit
Total Biaya
1-Jan








10
20
200
4




7
20
140

3
20
60
10
8
21
168





11
20.73
228












22




8
20.73
62.19

8
20.73
165.84












28




2
20.73
41.46

6
20.73
124.38
30
10
22
220





16
21.52
344.38








































Ø  Sistem periodik
A.      Metode FIFO
1 JAN persediaan                     10 @20 = 200
10 MAR Pembelian                  8@21 = 168
30 SEP Pembelian                    10@22= 220
                                                        28           588
Perhitungan fisik pada tanggal 31 Desember memperlihatkan bahwa 15 unit belum terjual. Dengan menggunakan metode FIFO, harga pokok dari 13 unit yang telah terjual di tentukan sebagai berikut :
Biaya paling awal,1 Jan                                           10@20 = 200
Biaya paling awal berikutnya,10 Mar                @21 = 63
Harga pokok penjualan                                         13           263
588-263=$ 325 Nilai persediaan per 31 Desember
B.      Metode LIFO
Biaya paling akhir,30 Sep                                       10@22 = 220
Biaya paling akhir berikutnya,10 Mar               3  @21 = 63
Harga pokok penjualan                                         13           283
        588-263=$325 nilai persediaan per 31 des

C.      Metode biaya rata-rata
Biaya rata-rata per unit =Total pembelian    = 588     = $ 21
                                                        Total unit              28
Harga pokok penjualan=13 unit  X   21 =$273
588-273 =$ 315 nilai persediaan per 31 des


D.      Penilaian persediaan selain dari harga pokok
Dasar utama untuk penilaian persediaan adalah biaya. Namun dalam sejumlah kasus,persediaan bisa dinilai selain dari biaya.Dua semacam itu muncul apabila:
1.      Biaya penggantian barang-barang persediaan lebih rendah dari pada biaya yang tercatat.
Jika biaya penggantian suatu persediaan lebih rendah dari pada biaya pembeliannya maka metode mana yang lebih rendah antara harga pokok atau harga pasar (lower-of-cost-or-market-LCM method) digunakan untuk menilai persediaan.
2.      Persediaan tidak dapat dijiual pada harga jual normal karena cacat,using,perubahn gaya,atau penyebab lainnya.
Barang-barang yang telah usang,rusak,cacat atau yang hanya bisa dijual dengan harga dibawah harga pokok harus diturunkan nilainya.barang dagang semacam itu harus dinilai dengan nilai realisasi bersi.
E.       Mengestimasi biaya persediaan
1.       Metode ritel untuk perhitungan biaya persediaan
Metode persediaan ritel (retail inventory method) mengestimasikan biaya persediaan  dengan harga ritel dari barang-barang dagang yang sama.
2.       Metode laba kotor untuk mengestimasi persediaan
Metode laba kotor (gross profit method) menggunakan estimasi laba kotor yang direalisasi selama periode dimaksud untuk mengestimasi persediaan pada akhir periode. Laba kotor biasanya diestimasikan dari tingkat actual dari tahun sebelumnya,disesuaikan dengan setiap perubahan yang terjadi dalam harga pokok dan harga jual selama periode berjalan.



F.       Analisis dan interpretasi laporan keuangan
Perputaran persediaan (inventory turnover) yaitu mengukur hubungan antara volume barang dagang yang dijual dengan jumlah persediaan yang dimiliki selama periode berjalan.
Perputaran persediaan  = Harga pokok penjualan 
                                                   Persediaan rata-rata
Jumlah hari penjualan dalam persediaan (number of days sales in inventory) adalah ukuran kasar mengenai lamanya waktu yang dibutuhkan untuk membeli,menjual,dan mengganti persediaan.
Jumlah hari penjualan dalam persediaan  =             persediaan akhir tahun

                                                                                                                Harga pokok penjualan harian rata

Tidak ada komentar:

Posting Komentar