Jumat, 01 November 2013

Pasar modal


BAB 1
PENDAHULUAN
            Pasar modal adalah pasar yang memperjualbelikan berbagai instrument keuangan (sekuritas) jangka panjang, baik dalam bentuk utang maupun modal sendiri yang diterbitkan oleh perusahaan swasta.
            Harga sekuritas di pasar modal selalu berubah-ubah. Ada beberapa Faktor  yang mempengaruhi Harga Sekuritas.Menurut Alwi (2003, 87), beberapa faktor yang mempengaruhi pergerakan harga sekuritas, antara lain:
1. Faktor Internal (Lingkungan Mikro)
- Pengumuman tentang pemasaran, produksi, penjualan seperti pengiklanan, rincian kontrak, perubahan harga, penarikan produk baru, laporan produksi, laporan keamanan produk, dan laporan penjualan.
- Pengumuman pendanaan (financing announcements), seperti pengumuman yang berhubungan dengan ekuitas dan hutang.
- Pengumuman badan direksi manajemen (management-board of director announcements) seperti perubahan dan pergantian direktur, manajemen, dan struktur organisasi.
- Pengumuman pengambilalihan diversifikasi, seperti laporan merger, investasi ekuitas, laporan take over oleh pengakuisisian dan diakuisisi, laporan divestasi dan lainnya.
- Pengumuman investasi (investment annuncements), seperti melakukan ekspansi pabrik, pengembangan riset dan, penutupan usaha lainnya.
- Pengumuman ketenagakerjaan (labour announcements), seperti negoisasi baru, kontrak baru, pemogokan dan lainnya.
- Pengumuman laporan keuangan perusahaan, seperti peramalan laba sebelum akhir tahun fiskal dan setelah akhir tahun fiskal, earning per share (EPS) dan dividen per share (DPS), price earning ratio, net profit margin, return on assets (ROA), dan lain-lain.
2. Faktor Eksternal (Lingkungan Makro)
Diantaranya antara lain :
- Pengumuman dari pemerintah seperti perubahan suku bunga tabungan dan deposito, kurs valuta asing, inflasi, serta berbagai regulasi dan deregulasi ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah.
- Pengumuman hukum (legal announcements), seperti tuntutan karyawan terhadap perusahaan atau terhadap manajernya dan tuntutan perusahaan terhadap manajernya.
- Pengumuman industri sekuritas (securities announcements), seperti laporan pertemuan tahunan, insider trading, volume atau harga saham perdagangan, pembatasan/penundaaan trading.
- Gejolak politik dalam negeri dan fluktuasi nilai tukar juga merupakan faktor yang berpengaruh signifikan pada terjadinya pergerakan harga saham di bursa efek suatu negara.
- Berbagai isu baik dari dalam negeri dan luar negeri.







BAB 2
PEMBAHASAN
1. Tingkat Suku Bunga
Bunga adalah pembayaran yang dilakukan untuk penggunaan uang atau imbal jasa atas pinjaman uang yang merupakan suatu kompensasi kepada pemberi pinjaman atas manfaat ke depan dari uang pinjaman tersebut apabila diinvestasikan. Jumlah pinjaman tersebut disebut ”pokok utang” (principal). Persentase dari pokok utang yang dibayarkan sebagai imbal jasa (bunga) dalam suatu periode tertentu disebut ”suku bunga”. Jelasnya, suku bunga adalah jumlah bunga yang dibayarkan per unit waktu yang disebut sebagai persentase dari jumlah yang dipinjamkan.
Tingkat suku bunga merupakan persentase dari pokok pinjaman yang harus dibayar oleh peminjam kepada pemberi pinjaman sebagai imbal jasa yang dilakukan dalam suatu periode tertentu yang telah disepakati kedua belah pihak. Sunariyah (2006:105) mengemukakan bahwa apabila tingkat bunga meningkat maka jumlah tabungan juga akan meningkat. Hal ini sangat rasional karena bunga adalah sebagai daya tarik agar individu yang kelebihan dana akan menabung.
Karvof (2004:79) mengungkapkan bahwa secara teoritis hubungan antara tingkat suku bunga dan kinerja pasar modal adalah negatif atau berbanding terbalik. Kenaikan suku bunga pada umumnya akan membuat harga saham turun karena akan memotong laba perusahaan. Hal ini terjadi dengan 2 (dua) cara,yaitu :
1.      Kenaikan suku bunga akan meningkatkan biaya modal (cost of capital) dalam bentuk beban bunga yang harus ditanggung perusahaan, sehingga labanya bisa terpangkas.
2.      Ketika suku bunga tinggi, biaya produksi akan meningkat dan harga produk akan semakin mahal sehingga konsumen mungkin menunda pembeliannya dan menyimpan dananya di bank. Akibat selanjutnya penjualan perusahaan menurun dan penurunan penjualan mengakibatkan laba juga menurun dan akan menekan harga sahamnya yang listing di bursa.
Berdasarkan pendapat di atas, menunjukkan bahwa tingkat suku bunga merupakan hal penting dan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap harga saham. Jika tingkat suku bunga tinggi, maka akan mengakibatkan harga saham turun. Sebaliknya, jika tingkat suku bunga rendah, maka akan mengakibatkan harga saham naik.
Perubahan tingkat suku bunga akan berdampak pada perubahan jumlah investasi di suatu negara, baik yang berasal dari investor domestik maupun dari investor asing, khususnya pada jenis invesatsi portofolio yang umumya berjangka pendek. Perubahan tingkat suku bunga ini akan berpengaruh pada perubahan jumlah permintaan dan penawaran di pasar uang domestik. Apabila dalam suatu negara terjadi peningkatan aliran modal masuk (capital inflows) di luar negeri, hal ini menyebabkan terjadinya perubahan nilai tukar mata uang negara tersebut terhadap mata uang asing di pasar valuta asing.
Adapun pengertian suku bunga (interest rate) menurut Samuelson dan Nordaus :
A. Interest adalah pembayaran yang dilakukan atas penggunaan sejumlah uang.
B. Interest rate adalah jumlah interest yang dibayarkan per unit waktu atau orang harus membayar untuk kesempatan meminjam uang.
C. Karakteristik pinjaman dari tingkat suku bunga yang berbeda dapat dilihat dari :
1)      Term or maturity, merupakan jangka waktu atau jatuh tempo. Dimana mereka harus membayarnya.
2)      Risk (resiko), beberapa pinjaman pada umumnya tidak beresiko, sementara yang lain mengandung tingkat inflasi spekulasi yang tinggi.
3)      Liquidity aktiva, dikatakan liquid apabila dapat diubah dalam bentuk tunai (cash) secara cepat dan dengan kerugian nilai yang sedikit pula.
4)      Administrative costs. Biaya administrasi yang dibebankan pada para peminjam atas kelalaian dan urusan administrasi.
D. Suku bunga diskonto adalah tingkat bunga yang dibayar oleh bank-bank umum apabila meminjam uang dari Bank Sentral.

Tingkat suku bunga dibedakan menjadi dua, yaitu :
1.  Suku Bunga Nominal adalah suku bunga atas uang dalam ukuran uang.
2. Suku Bunga Riil karena inflasi dan dihitung sebagai suku bunga nominal   dikurangi tingkat inflasi.
Pada saat periode inflasi, kita harus menggunakan suku bunga riil, bukan suku bunga nominal, untuk menghitung hasil investasi dalam ukuran barang-barang yang didapat per tahun atas barang yang diinvestasikan.
Sunariyah (2003:62) mengemukakan bahwa: “Tingkat suku bunga dinyatakan sebagai persentase uang pokok per unit waktu. Bunga merupakan suatu ukuran harga sumberdaya yang digunakan oleh debitur yang dibayarkan kepada kreditur”. Sedangkan Boediono (2001:75) mengemukakan bahwa: “Tingkat bunga adalah sebagai harga dari penggunaan uang untuk jangka waktu tertentu”.
Sejalan dengan uraian tersebut Kasmir (2003:37) mengemukakan bahwa: “Bunga kredit dapat diartikan sebagai balas jasa  yang diberikan oleh bank yang berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya”. Bunga bagi bank juga dapat diartikan sebagai harga yang harus dibayar kepada nasabah (yang memiliki simpanan) dan harga yang harus diterima oleh bank dari nasabah yang memperoleh pinjaman. Berdasarkan definisi yang dikemukakan oleh beberapa penulis diatas, dapat disimpulkan bahwa tingkat suku bunga adalah tarif pinjaman yang diberikan oleh bank dan harga yang harus dibayar oleh nasabah kepada bank (nasabah yang memperoleh pinjaman).
Faktor-faktor utama yang mempengaruhi besar kecilnya penetapan suku bunga yaitu kebutuhan dana, apabila bank kekurangan dana sementara permohonan pinjaman meningkat, maka yang dilakukan oleh bank agar kebutuhan dana tersebut cepat terpenuhi dengan meningkatkan suku bunga simpanan, kemudian persaingan dalam memperebutkan dana simpanan, maka disamping faktor promosi, yang paling utama pihak perbankan harus memperhatikan pesaing, selanjutnya kebijakan pemerintah, dalam arti baik untuk bunga simpanan maupun bunga pinjaman kita, tidak boleh melebihi bunga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah dan terakhir jangka waktu, semakin panjang jangka waktu pinjaman, maka akan semakin tinggi tinggi bunganya, hal ini disebabkan besarnya kemungkinan resiko di masa mendatang. Serta faktor-faktor yang lain.
Suku bunga yang digunakan adalah tingkat suku bunga SBI Variabel ini diukur dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :











                                                                        BAB 3            
PENUTUP
1.      Kesimpulan
o   Tingkat suku bunga dinyatakan sebagai persentase uang pokok per unit waktu. Tingkat bunga adalah sebagai harga dari penggunaan uang untuk jangka waktu tertentu .
o  
o   Tingkat suku bunga merupakan hal penting dan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap harga saham. Jika tingkat suku bunga tinggi, maka akan mengakibatkan harga saham turun. Sebaliknya, jika tingkat suku bunga rendah, maka akan mengakibatkan harga saham naik.















Tidak ada komentar:

Posting Komentar