BAB
2
PEMBAHASAN
A.
Laporan
Arus Kas
1.
Definisi
Laporan Arus Kas
Soemarso
(2004:296) menyatakan bahwa kas adalah segala sesuatu (baik yang berbentuk uang
atau bukan) yang dapat tersedia dengan segera dan diterima sebagai alat
pelunasan kewajiban pada nilai nominalnya. Dari definisi tersebut, termasuk
sebagai kas adalah rekening giro di bank dan uang kas yang ada di perusahaan.
Baridwan
(1997:85) menyatakan bahwa kas merupakan suatu alat pertukaran dan juga
digunakan sebagai ukuran dalam akuntansi, sedangkan Munawir (2004:158)
menyatakan bahwa kas merupakan aktiva yang paling likuid atau merupakan salah
satu komponen modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Hal ini
berarti bahwa semakin besar jumlah kas yang dimiliki oleh suatu perusahaan akan
semakin tinggi pula tingkat likuiditasnya.
Dari
beberapa definisi yang telah dikemukakan dapat disimpulkan bahwa kas adalah
uang tunai dan yang setara dengannya, yang dapat tersedia dengan segera dan
dapat diterima sebagai alat pertukaran.
Setiap
transaksi yang terjadi dalam perusahaan akan berpengaruh terhadap kas yaitu
timbulnya aliran kas baik aliran kas masuk maupun aliran kas keluar, secara
langsung maupun tidak langsung. Aliran kas masuk maupun aliran kas keluar akan
berlangsung terus menerus dalam perusahaan, sepanjang perusahaan tersebut masih
beroperasi.
Dalam
suatu perusahaan kas merupakan aktiva yang paling likuid maka kas merupakan
aktiva yang paling rawan untuk diselewengkan. Oleh karena itu perlu diadakan
pengawasan yang lebih terhadap kas dibandingkan terhadap aktiva lainnya. Salah
satu bentuk pengawasan terhadap kas adalah dengan mengadakan pencatatan setiap
terjadi transaksi yang berhubungan dengan kas baik kas masuk maupun kas keluar.
Catatan tersebut kemudian disusun dalam bentuk laporan arus kas. Laporan arus
kas disusun setiap akhir periode beserta laporan keuangan lainnya yaitu,
neraca, laporan laba rugi, dan laporan perubahan ekuitas.
Subramanyan
(2002:507) menyatakan bahwa laporan arus kas adalah laporan keuangan yang memperlihatkan dampak dari
aktivitas-aktivitas operasi, pendanaan dan investasi perusahaan terhadap arus
kas selama periode akuntansi tertentu dalam satu cara yang merekonsiliasi saldo
kas awal dan saldo akhir periode. Sedangkan Harianto (1998:196) menyatakan
bahwa laporan arus kas menunjukan sumber penerimaan dan pengeluaran kas selama
satu periode akuntansi. Dari beberapa
definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa laporan arus kas adalah bagian dari
laporan keuangan yang memberikan informasi mengenai sumber penerimaan kas dan
pengeluaran kas suatu perusahaan selama satu periode tertentu.
2.
Tujuan
Laporan Arus Kas
Kieso (2002:373) menyatakan bahwa tujuan utama
penyusunan laporan arus kas adalah untuk memberikan informasi tentang
penerimaan kas dan pengeluaran kas entitas dalam suatu periode, serta
menyediakan informasi tentang kegiatan operasi, investasi dan pendanaan entitas
atas dasar kas. Oleh karena itu, Laporan arus kas melaporkan penerimaan kas,
pembayaran kas dan perubahan kas dari kegiatan investasi, operasi, dan pendanaan
perusahaan selama satu periode dalam bentuk yang dapat merekonsiliasi saldo kas
awal dan saldo kas akhir.
3.
Manfaat
Laporan Arus Kas
Kieso
(2002:373), informasi dalam laporan arus kas dapat membantu para investor,
kreditor dan pihak lainnya unuk menilai hal-hal berikut:
(a) Kemampuan
entitas untuk menghasilkan arus kas dimasa depan.
(b) Kemampuan
entitas untuk membayar dividen dan memenuhi kewajibannya.
(c) Penyebab
perbedaan laba bersih dan arus kas bersih dari kegiatan operasi.
(d) Transaksi
investasi dan pembiayaan yang melibatkan kas dan nonkas.
Manfaat laporan arus kas tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut :
(a) Kemampuan
entitas untuk menghasilkan arus kas dimasa depan.
Dengan
memeriksa hubungan antara pos-pos seperti penjualan dan arus kas dari kegiatan
operasi serta kenaikan atau penurunan kas, maka dimungkinkan untuk membuat
prediksi terhadap arus kas di masa yang akan datang.
(b) Kemampuan
entitas untuk membayar dividen dan memenuhi kewajibannya.
Jika
perusahaan tidak mempunyai kas yang cukup maka gaji karyawan tidak dapat
dibayar, hutang tidak dapat dilunasi, dividen tidak dapat dibayar, dan
peralatan tidak dapat dibeli. Laporan arus kas menunjukan bagaimana kas itu
digunakan dan dari mana kas itu berasal. Karyawan, kreditur, pemegang saham dan
pelanggan memiliki kepentingan terhadap laporan arus kas karena menunjukan arus
kas yang terjadi dalam perusahaan.
(c) Penyebab
perbedaan antara laba bersih dan arus kas bersih dari kegiatan operasi.
Beberapa
peneliti telah menyatakan kritik terhadap laba bersih atas dasar akrual karena
harus membuat estimasi terlebih dahulu sehingga reabilitas laba bersih sering
diragukan. Hal ini tidak akan terjadi terhadap kas. Dengan mengetahui penyebab
perbedaan antara laba bersih dan arus kas bersih dari kegiatan operasi, para
pembaca laporan keuangan dapat menilai reabilitas angka laba bersih.
(d) Transaksi
investasi dan pembiayaan yang melibatkan kas dan nonkas.
Dengan
memeriksa kegiatan investasi perusahaan dan kegiatan pembiayaan, seorang
membaca laporan keuangan dapat memahami dengan lebih baik mengapa aktiva dan
kewajiban bertambah atau berkurang selama satu periode.
4.
Klasifikasi
Arus Kas
Laporan arus kas
melaporkan penerimaan dan pengeluaran tunai oleh perusahaan dalam satu periode.
Laporan ini menjelaskan dari mana datangnya uang kas dan kemana dibelanjakan
dalam periode tertentu. Selain kas, laporan ini juga memberikan penjelasan
mengenai ekuivalen kas, yaitu investasi jangka pendek yang sangat likuid
sehingga dapat dengan mudah dikonversi menjadi kas. Dyckman, dkk (2000:197)
menyatakan bahwa klasifikasi dalam laporan arus kas terdiri dari arus kas dari
kegiatan operasi, investasi, dan kegiatan pembiayaan. Klasifikasi tersebut
dapat dijelaskan sebagai berikut :
(a) Arus
Kas Dari Kegiatan Operasi
Bagian
yang dilaporkan dalam klasifikasi ini adalah arus kas masuk dan arus kas keluar
yang berkaitan dengan laba bersih, yang diidentifikasikan sebagai berikut :
1. Arus
kas masuk, yaitu kas yang diterima dari pelanggan, piutang bunga, dividen dari
investasi, dana yang dikembalikan dari pemasok.
2. Arus
kas keluar, yaitu kas yang dikeluarkan untuk pembelian barang untuk dijual,
kewajiban bunga, pajak penghasilan, gaji dan upah.
3. Selisih
antara arus kas masuk dan arus kas keluar disebut arus kas masuk (keluar)
bersih dari kegiatan operasi.
Untuk
menyajikan arus kas dari akivitas operasi dalam laporan arus kas terdapat dua
metode yang sering digunakan yaitu metode langsung (direct method) dan metode tidak langsung (indirect method). Fraser (2004:139) menyatakan bahwa metode
langsung mentraslasikan setiap item dari laporan laba rugi akrual basis menjadi
pendapatan atau beban kas basis. Sedangkan metode tidak langsung mulai dari
laba bersih dikoreksi dengan pos-pos yang ditangguhkan, item nonkas serta item
non operasi.
(b) Arus
Kas Dari Kegiatan Investasi
Klasifikasi
ini termasuk arus kas masuk dan arus kas keluar yang berkaitan dengan pelepasan
dan perolehan fasilitas operasi (property, pabrik dan peralatan), penjualan
atau pembelian investasi, dan kegiatan non operasi (investasi) lainnya. Arus
kas keluar adalah investasi kas oleh entitas untuk memperoleh aktiva nonkas.
Arus kas masuk menurut klasifikasi ini terjadi hanya ketika kas diterima dari
penjualan atau pelepasan investasi lama. Berikut ini adalah jenis arus kas yang
termasuk dalam kegiatan investasi :
1. Arus
kas masuk yaitu kas yang diterima dari pelepasan/penjualan properti, pabrik dan
peralatan, pelepasan sekuritas investasi, penerimaan pinjaman.
2. Arus
kas keluar yaitu kas yang dibayarkan untuk perolehan/pembelian properti, pabrik
dan peralatan, investasi jangka panjang dalam hutang dan sekuritas ekuitas,
pinjaman kepada pihak lain, perolehan aktiva yang digunakan dalam produksi
seperti paten dan aktiva tak berwujud lainnya.
3. Selisih
antara arus kas masuk dan arus kas keluar disebut arus kas masuk (keluar) bersih
dari kegiatan investasi.
(c) Arus
Kas Aktivitas Pembiayaan
Klasifikasi
ini termasuk arus kas masuk maupun arus kas keluar yang berkaitan dengan
kegiatan pembiayaan (peminjaman atau penerbit saham). Arus kas keluar terjadi
hanya ketika kas dibayarkan kepada pemilik atau kreditor untuk investasi
mereka. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari ktivitas pendanaan :
1. Penerimaan
kas dari emisi saham atau instrumen modal lainnya.
2. Pembayaran
kas kepada para pemegang saham untuk menarik atau menebus saham perusahaan.
3. Pelunasan
pinjaman.
5.
Analisis
Arus Kas
Analisis
laporan arus kas merupakan salah satu alat analisis finansil yang sangat
penting. Maksud utama dari analisis tersebut adalah untuk mengetahui informasi
dari mana datangnya kas dan untuk apa kas digunakan. Analis memandang laporan
arus kas sebagai penyedia informasi tentang apakah perusahaan telah
menghasilkan kas yang mencukupi untuk membayar tagihan, mengganti aktiva, dan
membayar dividen yang telah di umumkan.
Riyanto
(2001:346) menyatakan prosedur analisi laporan arus kas, adalah :
1)
Menyusun laporan perubahan Neraca yang
menggambarkan perubahan masing-masing neraca antara dua titik waktu yang akan
dianalisis.
2)
Mengelompokkan perubahan-perubahan
tersebut dalam golongan perubahan-perubahan yang memperbesar kas dan
golongan-golongan yang memperkecil jumlah kas.
3)
Mengelompokkan elemen-elemen dalam
laporan laba rugi atau laporan laba ditahan ke dalam golongan yang memperbesar
kas dan golongan yang memperkecil jumlah kas.
4)
Mengadakan konsolidasi dari semua informasi
tersebut ke dalam laporan sumber-sumber dan penggunaan dana.
Perubahan
dari elemen-elemen neraca antara dua waktu yang efeknya memperbesar kas antara lain :
1)
Berkurangnya aktiva lancar selain kas
2)
Berkurangnya aktiva tetap
3)
Bertambahnya modal
4)
Adanya keuntungan dari operasi
perusahaan
Perubahan
elemen-elemen neraca yang efeknya memperkecil kas menurut Riyanto (2001:348)
adalah :
1)
Bertambahnya aktiva lancar selain kas
2)
Bertambahnya aktiva tetap
3)
Berkurangnya modal
4)
Pembayaran cash dividend
5)
Adanya kerugian dari operasi perusahaan
6)
Berkurangnya setiap jenis hutang
B.
Fluktuasi
Harga Saham
Sebagai
surat berharga yang ditransaksikan di pasar modal, harga saham selalu mengalami
fluktuasi. Seperti komoditas pada umumnya, fluktuasi harga saham tersebut tergantung
pada kekuatan permintaan dan penawaran. Apabila saham suatu perusahaan
mengalami kelebihan permintaan, maka harga akan cenderung naik, sebaliknya jika
terjadi kelebihan permintaan, maka harga akan cenderung turun.
Namun,
harga saham berbeda dengan harga barang dagangan lainnya. Fluktuasi harga saham
dapat tajam sekali sehingga investor yang paling professional pun bisa
terheran-heran. Kenaikan atau kemerosotan harga saham dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor baik yang bersifat langsung maupun tidak langsung. Dengan
demikian, fluktuasi harga saham adalah perubahan naik turunnya harga saham yang
dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu.
C.
Hubungan
Laporan Arus Kas dengan Fluktuasi Harga Saham
Husnan
(2004:152) menyatakan bahwa untuk dapat
melakukan penilaian terhadap saham dengan baik diperlukan data berupa audit
laporan keuangan perusahaan, proyeksi keuangan perusahaan serta asumsi-asumsi
mengenai prospek perkonomian. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
1)
Audit Laporan keuangan
Perusahaan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia wajib mempublikasikan laporan keuangan
yang telah diaudit sebagai salah satu ketentuan go public. Laporan keuangan perusahaan terdiri dari neraca, laporan
laba rugi, laporan perubahan ekuitas, serta laporan arus kas. Dari laporan
keuangan dapat diketahui past performance
perusahaan.
Berbagai
penelitian menunjukan bahwa laporan arus kas lebih relevan dibandingkan laporan
keuangan lainnya. Diantaranya adalah hasil penelitian yang dilakukan oleh
Genty, dkk (1985) dalam Tandelilin (2001:195) menyatakan bahwa informasi aliran
kas merupakan informasi penting untuk menilai kinerja perusahaan dan untuk
memprediksi kemungkinan kebangkrutan atau suksesnya perusahaan dimasa yang akan
datang. Hal ini penting bagi investor, karena seorang investor tidak mungkin
mau membeli saham dari perusahaan yang akan bangkrut.
2)
Proyeksi Keuangan Perusahaan
Tujuan
laporan arus kas adalah untuk mengetahui kemampuan perusahaan menghasilkan arus
kas di masa depan termasuk kemampuan membayar dividen. Dengan melihat kemampuan
perusahaan untuk membayar dividen, maka investor akan tertarik untuk membeli
saham perusahaan tersebut.
3)
Asumsi-asumsi mengenai Prospek
Perusahaan
Asumsi
ini berhubungan dengan sektor industri dimana perusahaan tersebut berada, serta
prospek perusahaan itu sendiri agar diperoleh suatu pegangan dalam melakukan
analisis.
Selanjutnya
Husnan (2004:153) menyatakan bahwa
secara realistis, saham mempunyai nilai hanya untuk tiga kemungkinan yaitu :
(a) Pemilikan
saham berarti pemilikan perusahaan.
Pemilikan saham berarti
pemilikan perusahaan dan secara otomatis mempunyai hak atas laba yang diperoleh
berupa dividen. Pembayaran dividen ini tidak akan terlaksana jika perusahaan
tidak memiliki uang kas yang cukup.
(b) Jika
perusahaan berkembang maka laba dan dividen juga akan meningkat.
Jika perusahaan
berkembang atau tumbuh pesat, laba dan dividen juga akan meningkat. Suatu
perusahaan tidak akan mampu berkembang jika tidak memiliki tingkat persediaan
kas yang cukup untuk membiayai kegiatan operasionalnya, meskipun laba yang
dilaporkan dalam jumlah yang besar.
(c) Jika
perusahaan pailit, pemilik saham biasa mempunyai hak yang sama.
Salah
satu penelitian yang dilakukan oleh Suhairi (2006) yang mengangkat judul
“Pengaruh kandungan informasi laporan arus kas dan size perusahaan terhadap expected
return saham (survey pada industri textile
dan automotif yang terdaftar di bursa
efek indonesia)”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga saham akan
berbanding lurus dengan return saham, yaitu semakin tinggi harga saham maka return
saham juga semakin tinggi.
BAB 3
KESIMPULAN
Laporan arus kas berbeda dengan laporan
laba rugi yang pada umumnya digunakan oleh para investor sebagai parameter
kinerja perusahaan, bahkan beberapa kali peneliti telah menyatakan kritik terhadap
laba bersih. Diantaranya adalah hasil penelitian yang dilakukan oleh Genty, dkk
(1985) dalam Tandelilin (2001 : 195) menyatakan bahwa : “informasi aliran kas
merupakan informasi penting untuk menilai kinerja perusahaan dan untuk memprediksi
kemungkinan kebangkrutan atau suksesnya perusahaan dimasa yang akan datang”.
Dengan demikian, semakin bagus kondisi keuangan perusahaan maka kemungkinan
para investor juga akan semakin tertarik untuk memiliki saham perusahaan.
Selanjutnya akan berlaku hukum permintaan dan penawaran., dimana semakin tinggi
permintaan maka harga saham juga akan semakin tinggi.
terima kasih
BalasHapus