Jumat, 01 November 2013

AKUNTANSI KEPERILAKUAN


BAB I
PENDAHULUAN

Teori akuntansi dibentuk dengan dasar pendekatan. Faktanya, pendekatan yang ada lebih dari satu. Pendekatan-pendekatan dimaksud dimunculkan karena perbedaan paradigma. Namun demikian, paradigma-paradigma yang ada seharusnya tidak dipertimbangkan sebagai suatu yang absolut dan kebenaran pengetahuan yang bersifat final dan seharusnya menjadi subjek verifikasi dan pengujian yang konsisten sebagai upaya untuk mencari kemungkinan anomali.
Jenis pendekatan yang lazim adalah pendekatan lama (pendekatan nilai) yaitu mengemukakan bahwa kebutuhan pengguna dapat diketahui secara pasti, sehingga dapat dibuat deduksi (kesimpulan yang diambil dari kesimpulan yang umum ke hal yang khusus) suatu teori akuntansi, yang memberikan input optimal bagi model keputusan tertentu. Sedangkan pendapatan yang lainnya adalah pendekatan baru, yaitu :
1.      Pendekatan peristiwa (Events Approach).
2.      Pendekatan keperilakuan (Behavioral Approach).
3.      Pendekatan pemrosesan informasi manusia,
4.      Pendekatan prediktif
5.      Pendekatan positif.



 

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Definisi dan Skope Akuntansi keperilakuan
Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan keputusan serta yujuan lainnya.
Perilaku adalah sebuah gerakan yang diamati dari luar, seperti orang berjalan, naik sepeda, dan mengendarai motor atau mobil (Polhaupessy). Sedangkan Skiner (1938) Perilaku adalah respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar).
Akuntansi keperilakuan (behavioral accounting) adalah cabang akuntansi yang mempelajari hubungan antara perilaku manusia dengan system akuntansi (Siegel, G. et al.1989). Akuntansi keperilakuan adalah suatu studi tentang perilaku akuntan atau non-akuntan yang dipengaruhi oleh fungsi-fungsi akuntansi dan pelaporan. Akuntansi keperilakuan menekankan pada pertimbangan dan pengambilan keputusan akuntan dan auditor, pengaruh dari fungsi akuntansi (misalnya partisipasi penganggaran dan karakter system informasi) dan fungsi auditing terhadap perilaku misalnya, pertimbangan (judgment) dan pengambilan keputusan auditor dan kualitas pertimbangan dan keputusan auditor, dan pengaruh dari keluaran dari fungsi-fungsi akuntansi berupa laporan keuangan terhadap pertimbangan pemakai dan pengambilan keputusan (Bamber, 1993).
Belkoui (1989) menekankan akuntansi keperilakauan pada relevansi dari informasi akuntansi terhadap pengambilan keputusan individu maupun kelompok yang disebabkan oleh terjadinya komunikasi diantara mereka. Akuntansi berorientasi pada praktik, aksi, dan perilaku (tindakan). Dalam hal ini, pengaruh dari praktik, aksi dan perilaku tersebut secara langsung memberikan suatu pengaruh bagi akuntan karena akuntansi adalah suatu proses keperilakuan, maka akuntansi keperilakuan merupakan aplikasi dari ilmu keperilakuan (behavioral science) pada akuntansi. Akuntansi keperilakuan sendiri berkonsentrasi pada keperilakuan orang yang terkait dengan informasi akuntansi dan segala permasalahannya. Permasalahan di dunia ini ternyata tidak ideal seperti yang diperkirakan. Dunia serba rumit dengan perilaku manusia didalamnya.
Ruang lingkup akuntansi keperilakuan, yaitu :
1.      Mempelajari pengaruh antara perilaku manusia terhadap konstruksi, bangunan, dan penggunaan system informasi akuntansi yang diterapkan dalam perusahaan dan organisasi, yang berarti bagaimana sikap dan gaya kepemimpinan manajemen mempengaruhi sifat pengendalian akuntansi dan desain organisasi ; apakah desain system pengendalian akuntansi bisa diterapkan secara universal atau tidak.
2.      Mempelajari pengaruh system informasi akuntansi terhadap perilaku manusia, yang berarti bagaimana sistam akuntansi mempengaruhi kinerja, motivasi, produktivitas, pengambilan keputusan , kepuasan kerja, dan kerja sama.
3.      Metode untuk menjelaskan dan memeprediksi perilaku manusia dan strategi untuk mengubahnya, yang berarti bagaimana system akuntansi dapat dipergunakan untuk memepengaruhi perilaku, dan bagaimana mengatasi resistensi itu.
B.     Studi Model Lensa
Model adalah pola (contoh, acuan, ragam) dari Sesutu yang akan dibuat atau dihasilkan (Departemen P dan K, 1984, hal 75). Defenisi lain model adalah abstraksi dari system sebenarnya, dalam gambaran yang lebih sederhana serta mempunyai tingkat persentase yang bersifat yang menyeluruh, atau model adalah abstraksi dari realitas dengan hanya memusatkan perhatian pada beberapa sifat dari kehidupan sebenarnya (Simamarta, 1983, hal ix-xii).
Model lensa dari Brunwisck memungkinkan adanya pengakuan secara eksplisit atau saling ketergantungan antara variable-variabel lingkungan dan spesifik individu. Model lensa terutama digunakan untuk menilai situasi-situasi pertimbangan manusia di mana seseorang membuat pertimbangan berdasarkan atas seperangkat isyarat yang eksplisit dari lingkungan. Model ini menekankan kesamaan antara lingkungan dan respon dari subjek. Seperti yang dapat dilihat dalam Tampilan 1.1, sisi kanan dari model menggambarkan hubungan antara respon subjek atau pertimbangan (Ys) dan tingkatnya (Xi) dilihat dari segi korelasinya (ri). Sisi kiri dari model menggambarkan hubungan antara kriteria aktual atau peristiwa (Ye) dan tingkatan dari isyarat (Xi). analisis ini akan bergantung pada suatu model regresi ketika isyaratnya bersifat kontinu dan pada model analisis varians (ANOVA) ketika isyarat-isyaratnya berupa nilai-nilai kategoris. Metode-metode yang lain meliputi pengukuran gabungan (conjoint), teknik skala multidimensional dan analisis diskriminan.




















Kebanyakan penelitian akuntansi yang menggunakan model lensa telah domodivikasi oleh adanya kebutuhan untuk membangun model-model matematis yang mencerminkan arti penting secara relative dari isyarat informasi yang berbeda-beda, sering dikenal sebagai “pencatatan kebijakan” (policy capturing)”, dan oleh kebutuhan untuk mengukur keakuratan pertimbangan dan konsistensinya, consensus, dan kemampuan untuk memprediksi. Berbagai jenis masalah keputusan akuntansi telah dilihat dengan menggunakan model lensa ini. Beberapa diantaranya adalah :
1.      Studi-studi pencatatan kebijakan, yang melihat arti penting secara relatif dari isyarat-isyarat yang berbeda dalam proses pertimbangan dan konsesus diantara para pengambil keputusan.
2.      Keakuratan dari pertimbangan yang dibuat dengan basis isyarat-isyarat akuntansi.
3.      Dampak dari karakteristik pekerjaan terhadap pencapaian dan pembelanjaan.
Penelitian pencataan kebijakan berfokus pada isu-isu yang berkaitan dengan consensus antarpembuat pertimbangan, arti penting secara relatif dari isyarat, bentuk fungsional dari aturan-aturan, keputusan dan wawasan dari pembuat pertimbangan. Masalah-masalah keputusan yang dilihat dalam penelitian pencatatan  kebijakan termaksud pertimbangan materialitas, evaluasi pengendalian internal, kewajaran peramalan, pengungkapan mengenai ketidakpastian, pembuatan kebijakan dan klasifikasi pinjaman. 
Keakuratan pertimbangan merupakan sutu hal yang sangat penting bagi para akuntan. Penelitian tidak hanya berfokus pada keakuratan pertimbangan namun juga pada consensus konsistensi pertimbangan, dan kemungkinan untuk meramalkan. Masalah-masalah pengambilan keputusan melihat keakuratan dari penelitian pertimbangan termaksud prediksi kebangkuratan serta rekomandasi persediaan dan peramalan harga.
Dampak dari karakteristik pekerjaan dalam pencapaian dan pembelajaran dipelajari dalam literature psikologi maupun akuntansi. Dalam psikologi, masalah yang dipelajari meliputi kemampuan pekerjaan untuk diramalkan, bentuk fungsional dari hubungan antara criteria isyarat, jumlah isyarat, distribusi validitas isyarat dan inter-korelasinya, dan jenis maupun umpan balik. Dalam akuntansi, masalah-masalah yang dipelajari termasuk dampak dari perubahan-perubahan akauntansi, metode-metode umpan balik, format laporan dan penyajian isyarat.

C.    Format dan Presentasi Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah sekumpulan informasi keuangan perusahaan dalam suatu periode tertentu yang disajikan dalam bentuk laporan sistematis yang mudah dibaca dan dipahami oleh semua pihak yang memebutuhkan. Laporan keuangan merupakan tujuan utamadari proses akuntansi. Penyusunan laporan keuangan ditentukan oleh jenis perusahaan  dan kebutuhan pengguna.
Dalam praktik pembukuan perusahaan, laporan keuangan banyak dibuat setiap akhir bulan, atau disebut laporan keuangan interim. Sekarang ini perusahaan sudah menggunakan progam computer akunatansi, sehingga mudah dan cepat dalam penyusunan laporan keuangan. Bahkan sekarang ini dapat dikatakan bahwa menyusun laporan keuangan sudah semudah klik moues computer saja.
Unsur Utama Laporan Keuangan, yaitu :
1.      Laporan laba Rugi (Income Statement)
2.      Laporan perubahan ekuitas (Capital statement) untuk perusahaan perseorangan atau Lapotan Saldo Laba (Retained Earning Statement) untuk perseroan terbatas.
3.      Neraca (Balance Sheet)
4.      Laporan arus kas (Cash Flow Statement)
5.      Catatan atas laporan keuangan

D.    Studi Penilaian Probabilistik
Model probabilistik merupakan salah satu jenis model menurut referansi kepastian. Model probabilistik menyangkut distribusi probabilistik dari input atau proses dan menghasilkan suatu deretan harga bagi paling tidak satu variable output yang disertai dengan kemungkinan-kemungkinan dari harga-harga tersebut.
Pendekatan penilaian probabilistik (pendekatan Bayesian) menitikberatkan terutama pada perbandingan probabilistik penilaian intuitif dan model normative menyatakan bahwa :




Probabilitas aposteriori

P(H1/D) = P(D/H1) X P(H1)                  probabilitas apriori
P(H2/D)    P(D/H2)    P(H2)
                           
Rasio kemungkinan         
           
            Pertanyaan dasar yang diuji dalam penelitian awal mengenai pertimbangan probabilistic adalah apakah probabilitas-probabilitas direvisi menurut petunjuk yang diindikasikan oleh Teorema Bayes. Hasil temuan penelitian menunjukkan bahwa hal ini terjadi dengan tingkatan yang lebih rendah daripada yang diusulkanoleh Teorema Bayes. Fenomena ini diberi nama konservatisme. Ia menggeser fokus penelitian menjadi kepada menemukan sumber-sumber dari bias dalam pemrosesan informasi manusia yang telah diamati. Tversky dan Kahneman melaporkan bahwa orang-orang bergantung pada sejumlah heuristis untuk memperkecil pekerjaan-pekerjaan yang kompleks dalam menilai probabilitas-probabilitas dan meramalkan nilai-nilai untuk menyederhanakan operasi-operasi yang bersifat mempertimbangkan. Heuristis-heuristis ini meliputi kerepresentatif, ketersediaan, serta penyesuaian adan penyandaran.
            Kerepresentatifan mengacu pada heuristis yang digunakan oleh orang-orang ketika mereka menilai profitabilitas dari suatu peristiwa berdasarkan atas derajad kesamaannya. Ketersediaan mengacu pada heuritis yang digunakan oleh orang-orang ketika mereka menilai probabilitas dari sutu peristiwa berdasarkan atas seberapa mudah hal itu terlintas di pikirannya. Penyesuaian dan penyandaran mengacu pada heuristis yang digunakan oleh orang-orang ketika mereka membuat estimasi dengan diawali oleh suatu nilai awal (penyandaran) dan kemudian menyesuaikan nilai tersebut untuk memeberikan jawaban akhirnya.
            Literatur-literatur awal tentang pertimbangan probabilistik dalam akuntansi menghasilkan kesimpulan yang sama sehubungan dengan penggunaan heuristis yang disederhanakan oleh para pengambil keputusan dalam pemrosesan informasi yang mereka lakukan, dengan perbedaan bahwa penggunaan seperti ini mungkin sensitive terhadap pekerjaan dan variabel-variabel situasi. Penelitian yang lebih baru telah menguji pilihan teknik-teknik yang dipergunakan untuk memperoleh probabilitas-probabilitas yang subjektif dan telah meninggalkan perilaku pengambilan keputusan secara normatif.       
            Penelitian tentang perolehan probabilitas telah mencoba untuk menilai validitas konvergen dari berbagai teknikperolehan yang berbeda dalam pengauditan sekaligus pula keakuratan mereka dan dampaknya terhadap keputusan-keputusan audit. Tidak ada kesimpulan umum yang dapat diambil dalam tahapan penelitian saat ini.
           

1 komentar: