PERANAN, SEJARAH DAN TUJUAN AKUNTANSI
MANAJEMEN
A.
PENDAHULUAN
Peranan akuntansi pada umumnya
dan manajemen pada khususnya sangat penting dalam menyediakan informasi bagi
masyarakat secara keseluruhan,terutama bagi pengambil keputusan,para
manajer,dan profesional.
Disamping menyediakan informasi
bagi para pemakainya,keterampilan khusus dalam pengolahan data akuntansi
penting pula di pahami. Data dan informasi tersebut dapat bermanfaat jika:
1.
Dapat
mengurangi ketidakpastian pemakainya.
2.
Dapat
di adaptasikan serta memenuhi kapasitas para pemakainya.
Khusus akuntansi manajemen yang
memiliki tanggung jawab dalam mediator konflik,spesialisasi ini dapat juga
membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan agar sumber-sumber
ekonomi yang di kuasainya atau kekayaan perusahaan dapat dialokasikan dan di
transformasikan secara lebih efektif serta efisien,termasuk pula tanggung jawab
untuk memberikan informasi mengenai aspek-aspek disfungsional yang di timbulkan
oleh konflik-konflik intra organisasi.
Informasi manajemen merupakan
mesin yang membuat manajer barjalan.dalam ketiadaan aliran informasi yang
kontinu, manajemen akan menjadi tidak berdaya melakukan sesuatu. Informasi
akuntansi adalah salah satunya yang juga masih tergantung pada pakar bidan
lainnya dalam menyediakan sebagian kebutuhan informasi pendukung.Ahli
ekonomi,ahli pemasaran, ahli perilaku organisasi,dan lain-lainnya, dapat
memberikan informasi kepada manajemen atau mengemukakan saran atas berbagai
tahap aktivitas organisasi.
B.
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN
Sistem Informasi Akuntansi
manajemen adalah sistem informasi yang menghasilkan keluaran (output)
dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan
untuk memenuhi tujuan tertentu manajemen. Proses dapat dideskripsikan melalui
berbagai kegiatan seperti pengumpulan, pengukuran, penyimpanan, analisis,
pelaporan, dan pengelolaan informasi. Keluaran mencakup laporan khusus, harga
pokok produk, biaya pelanggan, anggaran, laporan kinerja, dan komunikasi
personal.
Peristiwa ekonomi Pengumpulan,
Pengukuran, laporan khusus,harga
pokok
Penyimpanan, Analisis,
produk,biaya pelanggan,
Pelaporan,
Pengelolaan laporan
kinerja,komunikasi
personal
MASUKAN
|
PROSES
|
KELUARAN
|
PENGGUNA
|
Model Operasional: Sistem Informasi Akuntansi
Manajemen
Sistem informasi akuntansi
manajemen tidak terikat oleh suatu kriteria formal yang menjelaskan sifat dari
masukan, proses dan keluarannya. Kriteria tersebut fleksibel dan berdasarkan
pada tujuan yang hendak dicapai manajemen.
Tujuan umum sistem akuntansi manajemen:
1. Menyediakan informasi yang diperlukan dalam
penghitungan harga pokok jasa, produk,
dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
2. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam
perencanaan, pengendalian, pengevaluasian,
dan perbaikan berkelanjutan.
3. Menyediakan informasi untuk pengambilan
keputusan.
Informasi akuntansi manajemen
dapat membantu mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah,
dan mengevaluasi kinerja. Jadi informasi akuntansi manajemen dibutuhkan dan dipergunakan dalam
semua tahap manajemen, termasuk perencanaan,pengendalian, dan pengambilan
keputusan.
C.
PENGERTIAN AKUNTANSI MANAJEMEN
Berdasarkan
pihak yang mengenakan informasi atau dapat disebut pengertian yang sifatnya
positif berdasarkan buku akuntansi manajemen 1 (Supriyono, 1987):
“akuntansi
manajemen adalah salah satu bidang akuntansi yang tujuan utamanya untuk
menyajikan laporan-laporan suatu satuan usaha atau organisasi tertentu untuk
kepentingan pihak internal dalam rangka melaksanakan proses manajemen yang
meliputi perencanaan, pembuatan keputusan, pengorganisasian dan pengarahan
serta pengendalian”.
Selanjutnya
jika melihat hasil pelaporan yang di perlukan
manajemen yang tidak hanya laporan masa lalu tetapi juga meliputi
proyeksi masa depan maka akuntansi manajemen didefinisikan sebagai berikut.
Akuntansi
manajemen adalah penerapan teknik-teknik dari konsep yang tepat dalam pengolahan
data ekonomi historikal dan yang di proyeksikan dari suatu satuan usaha untuk
membantu manajemen dalam penyusunan rencana untuk tujuan-tujuan ekonomi yang
rasional dan dalam membuat keputusan-keputusan rasional dengan suatu pandangan
ke arah pencapaian tujuan tersebut. Memperhatikan
definisi yang kedua diatas beberapa hal yang perlu dicatat ialah sebagai
berikut.
-
Perlu
pemahaman teknik-teknik, katakanlah model-model seperti konsep perilaku biaya,
hubungan cost-volume dan profit, atau model-model matematis yang relevan.
-
Pemahaman
yang cukup terhadap metode akuntansi atau financial accounting maupun cost
accounting, paling tidak bagaimana metode pencatatan data akuntansi atau metode
harga pokok yang dilakukan terhadap historical keuangan perusahaan.
-
Proyeksi-proyeksi yang dilakukan berkaitan erat dengan
teori statistic.
-
Keputusan-keputusan yang diambil harus rasional yang
berkaitan dengan pencapaian tujuan suatu organisasi, seperti diketahui
organisasi yang sama dapat saja hasilnya berbeda, pencatatan biaya yang berbeda
dan tujuan yang berbeda pula.
Di samping itu akuntansi manajemen dianggap suatu sidang
akuntansi yang luas yang berkaitan dengan pengembangan dan penggunaaan
informasi akuntansi (Ralph Estes : 1986) jelas pula keterkaitan disiplin akuntansi
ini.
Definisi umum yang boleh dikatakan rangkuman dari
pembahasan pengertian akuntansi manajemen di atas, (Ronald M.Copeland dan Paul
E.Dascher : 1978) adalah:
”Managerial Accounting adalah bagian dari akuntansi yang
berhubungan dengan identifikasi, pengukuran dan komunikasi informasi akuntansi
kepada internal manajemen yang bertujuan guna perencanaan, proses informasi,
pengendalian dan pengambilan keputusan”.
D. PROSES MANAJEMEN
Proses manajemen (management
process) didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas: Perencanaan, pengorganisasian,
Pengendalian, dan Pengambilan Keputusan.
Perencanaan adalah formulasi terinci
dari kegiatan untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu. Oleh sebab itu,
perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan dan identifikasi metode untuk
mencapai tujuan tersebut.
Pengorganisasian dimana
manajer memutuskan bagaimana cara terbaik mengkombinasikan sumber daya manusia
dengan sumber daya ekonomi lainnya yang menjadi milik perusahaan agar dapat
menjalankan rencana yang di tetapkan.
Pengendalian adalah kegiatan memonitor
pelaksanaan rencana dan tindakan korektif sesuai kebutuhan untuk memastikan
rencana tersebut berjalan sebagaimana seharusnya. Pengendalian biasanya dicapai
dengan menggunakan suatu umpan balik (feedback). Umpan balik adalah
informasi yang dapat digunakan untuk mengevaluasi atau memperbaiki
langkah-langkah yang dilakukan dalam mengimplementasikan suatu rencana.
Berdasarkan umpan balik, manajer
atau pekerja dapat memutuskan untuk membiarkan pelaksanaan tersebut
berlangsung, mengambil beberapa jenis tindakan korektif agar langkah yang
diambil sesuai dengan rencana awalnya, atau melakukan perencanaan ulang di
tengah proses pelaksanaan. Informasi umpan balik disediakan oleh informasi
akuntansi manajemen.
Pengambilan Keputusan adalah proses pemilihan
di antara berbagai alternatif. Fungsi manajerial pengambilan keputusan ini
merupakan jalinan antara perencanaan dan pengendalian. Manajer tidak dapat
membuat rencana tanpa pengambilan keputusan. Manajer harus memilih satu di
antara beberapa tujuan dan metode untuk melaksanakan tujuan yang dipilih.
Keputusan dapat ditingkatkan kualitasnya jika informasi alternatif alternatif
dikumpulkan dan disajikan kepada para manajer. Salah satu peran utama sistem
informasi akuntansi manajemen adalah menyediakan informasi yang memudahkan
proses pengambilan keputusan.
E. AKUNTANSI MANAJEMEN
DAN AKUNTANSI KEUANGAN
Dua subsistem informasi akuntansi
yaitu: Sistem Informasi Akuntansi Manajemen dan Sistem Informasi
Akuntansi Keuangan. Kedua subsistem akuntansi ini berbeda tujuannya,
sifat masukannya, dan jenis proses yang dipergunakan untuk mengubah masukan
(input) menjadi keluaran (output).
Sistem Informasi Akuntansi
Keuangan berhubungan terutama dengan penyediaan keluaran bagi pengguna
eksternal. Sistem akuntansi keuangan menggunakan kegiatan ekonomi sebagai masukan
dan memprosesnya sampai memenuhi aturan dan ketentuan tertentu. Dalam akuntansi
keuangan sifat masukan dan aturan, serta ketentuan yang mengatur berbagai proses,
didefinisikan oleh SEC (Securities Exchange Commission) dan FASB (Financial
Accounting Standards Board). Di Indonesia Bapepam dan PSAK yang dikeluarkan
oleh IAI. Tujuannya adalah untuk menyusun laporan eksternal (laporan keuangan)
bagi investor, lembaga pemerintah, dan pengguna eksternal lainnya.
Sistem akuntansi manajemen
menghasilkan informasi untuk pengguna internal, seperti manajer, eksekutif, dan
pekerja. Secara spesifik, akuntansi manajemen mengidentifikasi, mengumpulkan,
mengukur, mengklasifikasi, dan melaporkan informasi yang bermanfaat bagi
pengguna internal dalam merencanakan, mengendalikan, dan membuat keputusan.
Beberapa perbedaan akuntansi
manajemen dan akuntansi keuangan dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Pengguna (target user). Akuntansi
manajemen berfokus pada penyediaan informasi kepada pengguna internal,
sedangkan akuntansi keuangan memiliki fokus pada penyediaan informasi bagi
pengguna eksternal.
2. Pembatasan pada masukan dan
proses. Akuntansi manajemen tidak tergantung pada prinsip-prinsip
akuntansi, sedangkan masukan dan proses pada akuntansi keuangan harus jelas dan
terbatas, yaitu tunduk pada prinsip akuntansi yang berlaku umum (PABU)
3. Jenis informasi. Pembatasan
dalam akuntansi keuangan cenderung menghasilkan informasi keuangan yang
obyektif dan dapat diverifikasi. dalam akuntansi manajemen, informasi dapat
berupa informasi keuangan dan non-keuangan serta dapat bersifat lebih
subyektif.
4. Orientasi waktu. Akuntansi keuangan
memiliki orientasi historis, fungsinya adalah mencatat dan melaporkan
kegiatan-kegiatan yang telah terjadi. Walaupun akuntansi manajemen juga
mencatat dan melaporkan kejadian-kejadian yang telah terjadi, akuntansi
manajemen lebih menekankan pada penyediaan informasi kegiatan-kegiatan di masa
mendatang.
5. Tingkat agregasi. Akuntansi manajemen
menyediakan ukuran dan laporan internal yang digunakan untuk mengevaluasi
kinerja perusahaan, lini produk, departemen, dan manajer. Intinya, informasi
yang sangat terinci dibutuhkan dan disediakan. Akuntansi keuangan, memfokuskan
pada kinerja perusahaan secara keseluruhan, dan memberikan sudut pandang yang
lebih agregat.
6. Keluasan. Akuntansi
manajemen jauh lebih luas daripada akuntansi keuangan. Akuntansi manajemen
meliputi aspek-aspek ekonomi manajerial, rekayasa industri (industria reengineering), ilmu manajemen, dan juga
bidang-bidang lainnya.
Perlu
ditekankan bahwa baik dari sistem akuntansi manajemen maupun sistem
akuntansi keuangan adalah bagian dari sistem informasi akuntansi secara
keseluruhan. Sayangnya, kebanyakan isi dari sistem akuntansi manajemen
dipengaruhi oleh kebutuhan akan system akuntansi keuangan. Laporan
akuntansi manajemen dan keuangan sering diambil dari suatu kumpulan data yang
sama, yang biasanya dibuat untuk mendukung kebutuhan penyusunan laporan
akuntansi keuangan. Banyak perusahaan perlu merancang ulang kumpulan data ini
agar lebih memenuhi kebutuhan pengguna internalnya. Fleksibilitas sangatlah
dibutuhkan mengingat sistem akuntansi manajemen mampu menyediakan informasi
yang berbeda untuk kepentingan yang berbeda pula.
F. TIPE INFORMASI
AKUNTANSI MANAJEMEN
Informasi akuntansi manajemen
dapat dihubungkan dengan tiga hal: obyek informasi (produk, departemen,
aktivitas), alternatif yang akan dipilih, dan wewenang manajer. Oleh karena itu
informasi akuntansi manajemen dibagi menjadi tiga tipe informasi:
1. Informasi akuntansi penuh (Full
Accounting Information).
2. Informasi akuntansi
diferensial (Differential Accounting Information).
3. Informasi akuntansi
pertanggungjawaban (Responbility Accounting Information).
G. MANFAAT INFORMASI
AKUNTANSI MANAJEMEN
Informasi Akuntansi Penuh
Informasi akuntansi penuh
mencakup informasi masa lalu maupun informasi masa yang akan datang. Informasi
akuntansi penuh yang berisi informasi masa lalu bermanfaat untuk: pelaporan
informasi keuangan kepada manajemen puncak dan pihak luar perusahaan, analisis
kemampuan menghasilkan laba, pemberian jawaban atas pertanyaan “berapa biaya
yang telah dikeluarkan untuk sesuatu”, dan penentuan harga jual dalam cost
type contract. Informasi akuntansi penuh yang berisi informasi masa yang
akan datang bermanfaat untuk: penyusunan program, penentuan harga jual normal,
penentuan harga transfer, dan penentuan harga jual yang diatur oleh pemerintah.
Informasi Akuntansi
Diferensial
Informasi akuntansi diferensial
merupakan taksiran perbedaan aktiva, pendapatan, dan/atau biaya dalam
alternatif tindakan yang lain.Informasi akuntansi diferensial mempunyai dua
unsur pokok: merupakan informasi masa yang akan datang dan berbeda di antara
alternatif yang dihadapi oleh pengambil keputusan. Informasi akuntansi
diferensial yang hanya bersangkutan dengan biaya disebut biaya diferensial (differential
costs), yang hanya bersangkutan dengan pendapatan disebut dengan
pendapatan diferensial (differential revenue), dan yang bersangkutan dengan
aktiva disebut aktiva diferensial (differential assets).
Informasi Akuntansi
Pertanggungjawaban
Informasi akuntansi
pertanggungjawaban merupakan informasi aktiva, pendapatan, dan/atau biaya yang
dihubungkan dengan manajer yang bertanggungjawan atas pusat pertanggung jawaban
tertentu. Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan informasi yang
penting dalam proses pengendalian manajemen karena informasi tersebut
menenkankan hubungan antara informasi keuangan dengan manajer yang
bertanggungjawab terhadap perencanaan dan pelaksanaannya. Informasi akuntansi
pertanggungjawaban dengan demikian merupakan dasar untuk menganalisis kinerja
manajer dan sekaligus untuk memotivasi para manajer dalam melaksanakan rencana
mereka yang dituangkan dalam anggaran mereka masing-masing.
H. SEJARAH AKUNTANSI
MANAJEMEN
Kebanyakan prosedur perhitungan
harga pokok produk (product costing) dan akuntansi manajemen yang
digunakan pada abad 20 dikembangan antara tahun 1880 dan 1924.
Perkembangan sebelumnya (sampai tahun 1914) menekankan pada perhitungan pada
perhitungan harga pokok produk pada tingkat manajerial yaitu penelusuran
tingkat laba perusahaan ke tiap produk dan menggunakan informasi ini
untuk pengambilan keputusan strategis.
Mulai tahun 1925, setelah
dikembangkannya pasar modal di USA, hampir semua usaha akuntansi manajemen
untuk menghasilkan informasi bagi pemakai intern kemudian dihentikan dan
diganti dengan penentuan harga pokok persediaan (inventory costing), yang
merupakan pembebanan biaya produksi kepada produk sedemikian rupa sehingga
harga pokok persediaan dapat dilaporkan kepada pemakai eksternal dalam laporan
keuangan. Laporan keuangan telah menjadi kekuatan yang membentuk desain sistem
akuntansi biaya. Manajer dan perusahaan bersedia menerima informasi biaya
rata-rata secara agregat atas tiap produk, karena mereka merasa tidak
membutuhkan informasi biaya masing- masing produk yang lebih terinci dan akurat
mengenai tiap produk.
Dalam tahun 1950-an dan 1960-an
telah dilakukan beberapa usaha untuk memperbaiki manfaat sistem akuntansi biaya
konvensional untuk kepentingan manajemen. Diperkenalkannya variable costing untuk
penyempurnaan penentuan harga pokok produk pada dasarnya ditujukan untuk
memperbaiki penentuan harga pokok persediaan yang disajikan dalam neraca dan
dalam perhitungan rugi laba. Perbaikan akuntansi biaya pada saat itu pada
hakikatnya hanya terpusat pada bagaimana membuat informasi akuntansi keuangan
lebih bermanfaat bagi pemakai luar, tidak ditujukan untuk menghasilkan
informasi akuntansi yang khusus diperuntukkan bagi kepentingan manajemen.
Pada tahun 1980-an dan 1990-an
banyak ditemukan bahwa praktek-praktek akuntansi manajemen tradisional sudah
tidak mampu lagi melayani kebutuhan manajerial. Kalkulasi biaya produk yang
lebih akurat lebih berguna, dan yang menjelaskan secara rinci penggunaan
masukan, dibutuhkan untuk memungkinkan manajer meningkatkan kualitas,
produktifitas, dan mengurangi biaya. Sebagai tanggapan terhadap kelemahan akuntansi
biaya manajemen tradisional, berbagai usaha dilakukan untuk mengembangkan sistem
akuntansi manajemen baru yang dapat memenuhi kebutuhan lingkungan ekonomi dewasa
ini.
I. TREND YANG
MEMPENGARUHI AKUNTANSI MANAJEMEN
Trend yang menyebabkan
perubahan akuntansi manajemen adalah:
1. Kemajuan teknologi informasi.
2. Implementasi just-in time
(JIT) manufacturing.
3. Meningkatnya tuntutan mutu
4. Meningkatnya diversifikasi dan
kompleksitas produk, serta semakin pendeknya
daur hidup produk.
5. Diperkenalkannya computer-integrated
manufacturing.
Kemajuan Teknologi Informasi
Perkembangan teknologi informasi
menyebabkan dunia menjadi seperti kampung saja (ditinjau dari sudut bisnis),
batas-batas antar negara menjadi semakin tidak jelas dengan semakin meluasnya
perdagangan bebas di seluruh dunia dan persaingan bersifat global dan tajam.
Sifat persaingan ini menyebabkan laba yang diperoleh perusahaanperusahaan yang
memasuki tingkat persaingan dunia menjadi menciut. Penciutan laba memaksa
manajemen mencari berbagai strategi baru yang menjadikan perusahaan mampu
bertahan dan berkembang. Hanya perusahaan-perusahaan yang manajemennya berhasil
menjadikan perusahaannya memiliki keunggulan pada tingkat dunialah yang mampu
bertahan dan berkembang pada situasi persaingan global dan tajam.
Fleksibel merupakan tuntutan pasar
yang senantiasa menghendaki perusahaan mampu menghasilkan produk dan jasa yang
memenuhi kebutuhan konsumen yang selalu berubah. Fleksibel menuntut manajemen
perusahaan secara terus menerus melakukan perbaikan manfaar yang terkandung di
dalam produk dan jasa konsumen. Perkembangan teknologi informasi mengakibatkan
konsumen mudah melakukan akses terhadap mutu produk dan jasa yang akan mereka
beli. Dengan demikian, hanya perusahaan yang mampu menghasilkan produk dan jasa
yang memenuhi mutu yang dibutuhkan konsumen, yang mampu menjadi pemimpin dalam
persaingan di pasar. Biaya merupakan faktor penting dalam menjamin kemenangan
perusahaan dalam persaingan di pasar. Konsumen akan memilih produsen yang mampu
menghasilkan produk dan jasa yang memiliki mutu tinggi dengan harga yang murah.
Harga murah hanya dapat dihasilkan oleh produsen yang secara terus-menerus
melakukan perbaikan terhadap aktivitas penambah nilai (value added
activities), dan yang senantiasa berusaha menghilangkan aktivitas bukan
penambah nilai (non value added activities) bagi konsumen.
Implementasi Just in Time
(JIT) Manufacturing
Dalam filosofi JIT, perusahaan
hanya memproduksi atas dasar permintaan, tanpa memanfaatkan tersedianya
persediaan dan tanpa menanggung biaya persediaan. Setiap operasi hanya
memproduksi untuk memenuhi permintaan dari operasi berikutnya. Produksi tidak
akan terjadi sebelum ada tanda dari proses selanjutnya yang menunjukkan
permintaan produksi. Suku cadang dan bahan tiba pada saat yang ditentukan untuk
dipakai dalam produksi. Dalam JIT, produksi ditentukan oleh permintaan. JIT
merupakan usaha untuk mengurangi waktu penyimpanan (storage time) yang
merupakan salah satu akibat dari aktivitas bukan penambah nilai.
Meningkatnya Tuntutan
Mutu
JIT Manufacturing menuntut ketepatan waktu
produksi dan penyerahan produk akhir kepada pelanggan maupun produk antara dari
satu tahap produksi ke tahap berikutnya. Untuk menjamin ketepatan waktu
dituntut produksi tanpa cacat atau rusak, dan bahan baku sesuai spesifikasi
yang ditetapkan tanpa cacat, serta kondisi mesin dan ekuipment produksi tanpa
kerusakan. Untuk menghasilkan produk bermutu dibutuhkan pengendalian menyeluruh
atau total quality control (TQC). TQC merupakan konsep pengendalian yang
meletakkan tanggungjawab pengendalian di pundak setiap karyawan yang terllibat
dalam proses pembuatan produk, sejak desain, proses produksi, sampai produk
mencapai pembeli. Oleh karena itu karyawan didorong agar berusaha menghasilkan “zero
defect”.
Meningkatnya
Diversifikasi dan Kompleksitas Produk, serta Semakin Pendeknya Daur Hidup
Produk
Pemanfaatan komputer untuk
memudahkan desain dan pengetesan hasil desain produk menyebabkan inovasi produk
sangat pesat sehingga daur hidup produk (product life cycle) menjadi
semakin pendek.
Computer Integrated
Manufacturing
Pemanfaatan komputer di dalam
seluruh tahap pembuatan produk, mulai dari tahap desain, proses produksi,
sampai dengan distribusi, mengubah secara mendasar proses pembuatan produk, dan
sistem informasi yang digunakan manajemen di dalam mengelola pabrik.
J. RESPON AKUNTANSI
MANAJEMEN TERHADAP KEBUTUHAN MANAJEMEN
AKAN INFORMASI AKUNTANSI
Untuk memenuhi kebutuhan
manajemen akan informasi akuntansidi dalam perusahaan yang menggunakan
teknologi informasi maju, akuntansi manajemen melakukan berbagai perubahan yang
sifatnya mendasar sebagai berikut:
1. Akuntansi manajemen melepaskan
dominasi akuntansi keuangan dengan memfokuskan perekayasaan informasi akuntansi
untuk memenuhi kebutuhan manajemen. Informasi biaya yang dihasilkan akuntansi
manajemen tidak sekedar ditujukan kepada manajemen untuk memenuhi kebutuhan
pelaporan keuangan (financial reporting) bagi pihak luar perusahaan ,
namun untuk memungkinkan manajemen melakukan pengelolaan aktivitas (activity
management) berdasarkan informasi biaya.
2. akuntansi manajemen memanfaatkan
teknologi komputer untuk merekayasa informasi biaya produk yang lebih cermat.
Pemanfaatan teknologi komputer ini memungkinkan pembebanan biaya overhead
(overhead cost assignment) kepada produk jauh lebih cermat, sehingga
memungkinkan manajemen melakukan analisis kemampuan produk dalam menghasilkan
laba (product profitability analysis) dan keputusan penetapan harga jual
(pricing decision).
3. Akuntansi manajemen berusaha
mencerminkan konsumsi sumber daya dalam setiap aktivitas untuk menghasilkan produk
dengan menerapkan activity-based cost syst
4. Akuntansi manajemen
menciptakan target costing untuk memungkinkan manajemen menerapkan market-driven
strategy dalam memasuki pasar dunia. Target costing adalah perbedaan
antara harga jual produk atau jasa yang diperlukan untuk mencapai pangsa pasar (market
share) tertentu dengan laba per satuan yang diharapkan.
5. Akuntansi manajemen menyajikan
informasi product life cycle cost untuk memungkinkan manajemen melakukan
strategic cost analysis. Product life cycle costing adalah sistem
akuntansi biaya yang menyediakan informasi biaya produk bagi manajemen untuk
memungkinan manajemen memantau biaya produk selama daur hidupnya.em (ABC).
K.
Sertifikasi
Ada
banyak sertifikasi yang tersedia bagi akuntan manajemen. Ada tiga jenis
sertifikasi utama yaitu :
- Certificate in management accounting (CMA)
-
Certificate in public accounting (CPA)
-
Certificate in internal auditing (CIA)
Selain
itu, ketiga sertifikasi tersebut mewajibkan pemegangnya melanjutkan pendidikan professional untuk mempertahankan sertifikasi tersebut. Oleh karena
sertifikasi menyatakan suatu komitmen atas kompetensi
professional, banyak organisasi mendorong manajer mereka untuk
mendapatkan sertifikat tersebut.
Sertifikasi akuntansi manajemen
(CMA)
Pada
tahun 1974, institute of management accountants (IMA) mensponsori sertifikasi
baru, yang disebut certificate in management accounting. Sertifikasi tersebut
dirancang untuk memenuhi kebutuhan khusus para akuntan manajemen. Salah satu
kunci dari persyaratan untuk mendapatkan CMA adalah lulus ujian kualifikasi.
Ujian terbeut menekankan pada empat bidang, yaitu :
1. Ekonomi, keuangan, dan manajemen
2. Akuntansi keuangan dan pelaporan
3. Laporan, analisis, dan masalah perilaku manajemen
4. Analisis keputusan dan sistem informasi
Bagian-bagian
dari ujian tersebut mencerminkan kebutuhan akuntansi manajemen dan
menggarisbawahi observasi sebelumnya bahwa akuntansi manajemen memerlukan
pengetahuan antardisiplin ilmu lebih banyak jika dibandingkan bidang-bidang
lain dalam akuntansi. Salah satu tujuan utama CMA adalah membuat akuntansi
manajemen menjadi disiplin ilmu yang diakui dan professional, serta terpisah
dari profesi akuntan publik.
Akuntan publik (CPA)
Certificate
in public accounting (CPA) adalah sertifikasi yang paling tua dan paling
dikenal dalam akuntansi. Tujuan CPA adalah untuk menyediakan kualifikasi
minimal professional bagi auditor eksternal. Hanya akuntan publik (CPA)yang
diijinkan (oleh hukum)untuk menjadi auditor eksternal. CPA harus lulus ujian
Negara dan mendapat lisensi dari Negara dimana dia melakukan praktik. Walaupun
CPA tidak berorientasi kepada akuntansi manajemen, namun CPA banyak dimiliki
oleh akuntansi manajemen.
Auditor internal bersertifikat
(CIA)
Sertifikasi
lainnya yang tersedia untuk akuntan internal adalah certificate internal
auditor (CIA). Hal yang menyebabkan adanya sertifikasi ini adalah sama dengan
yang menyebabkan munculnya CMA. Pemeriksaan internal berbeda dengan pemeriksaan
eksternal dan akuntansi manajemen, dan banyak auditor internal merasa
membutuhkan suatu sertifikasi khusus. Seorang pemegang certificate internal
auditor (CIA) berarti telah lulus ujian komprehensif yang dirancang untuk
menjamin kemampuan tekhnis, dan telah memiliki dua tahun pengalaman kerja.
L. TEMA BARU DALAM
AKUNTANSI MANAJEMEN
Lingkungan ekonomi telah
mensyaratkan perkembangan praktik-praktik akuntansi manajemen yang inovatif dan
relevan. Beberapa tema baru dalam Akuntansi Manajemen adalah:
1. Manajemen Berdasarkan
Aktivitas (Aktivity Based Management).
Permintaan akan informasi
akuntansi manajemen yang lebih akurat dan relevan telah mengarah
pada perkembangan manajemen berdasarkan aktivitas. Manajemen berdasarkan
aktivitas adalah suatu pendekatan di seluruh sistem dan terintegrasi, yang
memfokuskan perhatian manajemen pada berbagai aktivitas, dengan tujuan
meningkatkan nilai untuk pelanggan (customer value) dan laba
sebagai hasilnya. Manajemen berdasarkan aktivitas menekankan pada
biaya berdasarkan aktivitas / Activity Based Costing (ABC) dan analisis
nilai proses. Biaya berdasarkan aktivitas meningkatkan
keakuratan pengalokasikan biaya. analisis nilai proses menekankan pada
analisis aktivitas, yaitu mencoba untuk menetapkan mengapa aktivitas dilakukan
dan seberapa baik dilakukan. Tujuannya adalah untuk menemukan cara
melakukan aktivitas yang diperlukan secara lebih efisien, dan
untuk menghapus aktivitas yang tidak memberikan nilai bagi
pelanggan.
2. Orientasi pada
pelanggan
Manajemen berdasarkan aktivitas
memiliki tujuan untuk meningkatkan nilai bagi pelanggan dengan mengelola
aktivitas. Nilai bagi pelanggan adalah fokus utama karena perusahaan dapat
menciptakan keunggulan kompetitif dengan menciptakan nilai pelanggan yang lebih
baik dengan biaya yang sama atau lebih rendah dari pesaing atau menciptakan
nilai yang sama dengan biaya lebih rendah dari pesaing. Nilai bagi pelanggan
adalah selisih antara apa yang pelanggan terima (produk total) dengan apa yang
pelanggan serahkan (pengorbanan pelanggan).
3. Manajemen Kualitas
Total (Total Quality Management)
Perbaikan berkelanjutan adalah
hal yang mendasar sifatnya bagi pengembangan proses manufaktur yang sempurna.
Kesempurnaan manufaktur adalah kunci utama bertahan hidup dalam lingkungan
persaingan global. Filosofi dari manajemen kualitas total, dimana perusahaan
berusaha menciptakan suatu lingkungan yang memungkinkan pekerjanya menghasilkan
produk yang sempurna (zero defect), sedang menggantikan sikap “kualitas
yang dapat diterima” dimasa lalu.
4. Waktu sebagai unsur
kompetitif.
Perusahaan kelas dunia mengurangi
waktu yang dibutuhkan untuk mencapai pasar dengan cara memperpendek siklus
desain, implementasi, dan produksi. Perusahaan mengirim produk dengan cepat
melalui penghapusan waktu yang tidak bernilai tambah. Pengurangan waktu yang
tidak bernilai tambah semakin besar seiring dengan meningkatnya kualitas.
Tujuan keseluruhannya adalah meningkatkan daya tanggap terhadap pelanggan.
5. Efisiensi
Kualitas dan waktu merupakan hal
yang penting, namun peningkatkan dimensi tersebut tanpa peningkatan laba akan membuat
kinerja menjadi sia-sia. Meningkatkan efisiensi adalah juga hal vital. Biaya
adalah ukuran kritikal untuk efisiensi. Agar pengukuran efisiensi menjadi
bernilai, biaya harus ditetapkan, diukur, dan dialokasikan dengan tepat; lebih
jauh lagi, produksi keluaran harus berhubungan dengan masukan yang dibutuhkan,
dan keseluruhan efek finansial perubahan produktivitas harus dikalkulasi.
6. Bisnis secara
elektronik (E-business)
E-business adalah semua transaksi
bisnis dan pertukaran informasi yang dijalankan dengan menggunakan teknologi
informasi dan komunikasi. Perdagangan secara elektronik (E-commerce) adalah
jual beli produk dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Bisnis
dengan cara ini menyediakan kesempatan bagi sebuah perusahaan untuk memperluas
penjualannya di seluruh dunia dan dapat menurunkan biaya secara siggnifikan
jika dibandingkan dengan transaksi dengan menggunakan kertas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar