Rabu, 14 Agustus 2013

AKUNTANSI KLIRING KOMITMEN & KONTIJENSI DAN PENDAPATAN & BIAYA BANK



AKUNTANSI KLIRING
KOMITMEN & KONTIJENSI DAN
PENDAPATAN & BIAYA BANK
A.   AKUNTANSI KLIRING
Kliring merupakan suatu istilah dalam dunia bank dan keuangan menunjukkan suatu aktivitas yang berjalan sejak saat terjadinya kesepakatan untuk suatu transaksi hingga selesainya pelaksanaan kesepakatan tersebut. Kliring sangat dibutuhkan sebab kecepatan dalam dunia perdagangan jauh lebih cepat daripada waktu yang dibutuhkan guna melengkapi pelaksanaan aset transaksi. Kliring melibatkan manajemen dari paska perdagangan, pra penyelesaian eksposur kredit, guna memastikan bahwa transaksi dagang terselesaikan sesuai dengan aturan pasar, walaupun pembeli maupun penjual menjadi tidak mampu melaksanakan penyelesaian kesepakatannya. Proses kliring adalah termasuk pelaporan / pemantauan, marjin risiko, netting transaksi dagang menjadi posisi tunggal, penanganan perpajakan dan penanganan kegagalan.
Peserta Kliring:
Peserta  kliring  dapat  dibedakan  menjadi  dua  macam  :
  • Peserta  langsung,  yaitu  :  bank-bank  yang sudah  tercatat  sebagai  peserta  kliring  dan  dapat  memperhitungkan  warkat  atau  notanya  secara  langsung  dengan  B I  atau  melalui  PT  Trans  Warkat  sebagai  perantara  dengan  B I.
Contoh :  Bank  Retail,  Bank  Devisa
  • Peserta  tidak  langsung,  yaitu  :  bank-bank  yang  belum  terdaftar  sebagai  peserta  kliring  akan  tetapi  mengikuti  kegiatan  kliring  melaui  bank  yang  telah  terdaftar  sebagai  peserta  kliring.
Contoh :  BPR
Jenis-Jenis Kliring
  • Kliring  umum,  adalah  :  sarana  perhitungan  warkat-warkat  antar  bank  yang  pelaksanaannya  diatur  oleh  B I.
  • Kliring  lokal,  adalah  :  sarana  perhitungan  warkat-warkat  antar  bank  yang  berada  dalam  suatu  wilayah  kliring  (wilayah  yang  ditentukan).
  • Kliring  antar  cabang,  adalah  :  sarana  perhitungan  warkat  antar  kantor  cabang  suatu  bank  peserta  yang  biasanya  berada  dalam  satu  wilayah  kota.  Kliring  ini  dilakukan  dengan  cara  mengumpulkan  seluruh  perhitungan  dari  sauatu  kantor  cabang  untuk  kantor  cabang  lainnya  yang  bersangkutan  pada  kantor  induk  yang  bersangkutan.
  • Adalah  alat  atau  sarana  yang  digunakan  dalam  lalu  lintas  pembayaran  giral,  yaitu  surat  berharga  atau  surat  dagang  seperti  :
Warkat / Nota kliring
–         cek,
–         bilyet  giro,
–         wesel  bank  untuk  trasfer  atau  wesel  unjuk,
–         bukti-bukti  penerimaan  transfer  dari  bank-bank,
–         nota  kredit,  dan
–         surat-surat  lainnya  yang  disetujui  oleh  penyelenggara  ( B I )
  • Syarat-syarat  warkat  yang  dapat  dikliringkan :
–         Ber valuta  Rupiah
–         Bernilai  nominal  penuh
–         Telah  jatuh  tempo  pada  saat  dikliringkan  dan
–         Telah  dibubuhi  cap  kliring
  • Jenis – jenis  warkat  kliring  :
–         Warkat  debet  keluar,  yaitu  :  warkat  bank  lain  yang  disetorkan  oleh  nasabah  sendiri  untuk  keuntungan  rekening  nasabah  yang  bersangkutan.
Contoh  :  Ndari  nasabah  bank  Permata  Semarang  menerima  pembayaran  dari  Sigit  nasasbah  bank  Niaga  Semarang  berupa  cek.  Cek  tersebut  disetorkan  oleh  Ndari  ke  bank  Permata,  maka  cek  tersebut  dapat  dikatakan  sebagai  warkat  debet  keluar.
–         Warkat  debet  masuk,  yaitu  :  warkat  yang  diterima  oleh  suatu  bank  dari  bank  lain  melalui  B I  atas  warkat  atau  cek  bank  sendiri  yang  ditarik  oleh  nasabah  sendiri  dan  atas  beban  nasabah  yang  bersangkutan.
Contoh  : Bila  bank  Permata  Semarang  menerima  cek  dari  bank  Niaga  Semarang  atas  cek  yang  telah  ditarik  Andi  nasabah  sendiri,  maka  cek  tersebut  merupakan  warkat  debet  masuk  bagi  bank  Permata.
  • Warkat  kredit  keluar,  yaitu  :
warkat  dari  nasabah  sendiri  untuk  disetorkan  kepada  nasabah  bank  lain  pada  bank  lain.  Bank  yang  menyerahkan  warkat  tersebut  akan  mengkreditkan  rekening  giro  BI  dan  mendebet  giro  nasabah.
  • Warkat  kredit  masuk,  yaitu  :
warkat  yang  diterima  oleh  suatu  bank  untuk  keuntungan  rekening  nasabah  bank  tersebut.  Bank  yang  menerima  warkat  tersebut  akan  mendebit  rekening  giro  B I  dan  mengkredit  giro  nasabah.
Warkat yang bukan kliring
  • Warkat-warkat  yang  belum  memenuhi  syarat-syarat  warkat  kliring.
  • Penyetor  warkat  kepada  penyelenggara  untuk  keperluan  penyelesaian  saldo  negatif  atau  saldo  debet.
  • Penyetoran  warkat  kepada  penyelenggara  untuk  pelaksanaan  transfer  dalam  rangka  pelimpahan  likuidasi  dari  suatu  peserta  kepada  kantor-kantor  cabangnya  yang  lain.
  • Penyetoran-penyetoran  lain  yang  ditetapkan  B I  berdasarkan  kebutuhan.
B.   AKUNTANSI KOMITMEN DAN KONTIJENSI
þ Akuntansi Komitmen
~    pengertian dan klasifikasi komitmen
Komitmen adalah suatu perikatan atau kontrak berupa janji yang tidak dapat dibatalkan secara sepihak dan harus dilaksanakan apabila persyaratan yang disepakati bersama dipenuhi.
Jenis komitmen :
  1. komitmen tagihan yaitu komitmen yang akan diterima oleh suatu bank dari pihak lainnya.
  2. komitmen kewajiban yaitu komitmen yang diberikan oleh suatu bank kepada nasabah atau pihak lain.

~    jenis komitmen
  1. fasilitas pinjaman yang diterima adalah fasilitas yang diterima oleh bank dari bank lain atau pihak lain dan belum digunakan pada tanggal penyusunan laporan keuangan. Nilai komitmen yang disajikan adalah sejumlah nilai nominal penarikan atau pelunasan atas fasilitas tersebut, sesuai dengan kesepakatan yang tertuang dalam perjanjian pemberian fasilitas kredit tersebut.
  2. fasilitas kredit yang diberikan adalah fasilitas kredit yang telah disetujui oleh bank untuk diberikan kepada nasabah dan masih berlaku untuk digunakan nasabah.
  3. letter of credit yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan adalah jaminan dalam bentuk penerbitan L/C yang tidak dapat dibatalkan dalam rangka impor dan ekspor atau lalu lintas perdagangan.
  4. kewajiban pembelian kembali aktiva yang dijual dengan syarat repo adalah kewajiban bank untuk membeli kembali aktiva bank pada waktu tertentu yang sesuai dengan perjanjian.
  5. akseptasi wesel impor atas dasar L/C berjangka adalah pemberian jaminan dalam bentuk penandatanganan terhadap wesel-wesel impor atas dasar L/C berjangka.
  6. transaksi valuta asing tunai (SPOT) yang belum diselesaikan adalah jumlaj transaksi valuta asing tunai uang masih belum diselesaikan pada tanggal laporan.
  7. transaksi berjangka valuta asing (forward/future) yang masih berjalan adalah tagihan atau kewajiban yang timbul dari transaksi berjangka valas dicatat dan disajikan sebesar tagihan atau kewajiban bank.
~    laporan komitmen
-          Definisi
Laporan komitmen adalah laporan suatu kewajiban bagi bank untuk melaporkan besarnya taguhan atau kewajiban bersih atas seluruh transaksi komitmen yang telah dilakukan.
-          Tujuan
Untuk alat control bagi bank yang bersangkutan dalam mengelola aktiva dan kewajibannya termasuk didalamnya pengelolaan alat likuid untuk memenuhi kewajiban yang diperkirakan akan terjadi beberapa hari atau bulan yang akan dating yang akan dikaitkan dengan tagihan yang akan diterima.

-          Waktu
Laporan komitmen dibuat setiap tanggal laporan bersamaan dengan pembuatan neraca dan laporan laba rugi.
-     Isi
Memerinci seluruh kewajiban dan tagihan komitmen yang dimiliki oleh suatu bank.
-          Manfaat
Dapat diketahui apakah bank memiliki suatu kewajiban atau tagihan bersih dari sejumlah komitmen yang telah ada.
þ Akuntansi Kontijensi
~    pengertian kontijensi
Kontijensi adalah suatu keadaan yang masih diliputi oleh ketidakpastian mengenai kemungkinan diperolehnya laba atau rugi oleh suatu perusahaan yang baru akan terselesaikan dengan terjadi atau tidak terjadinya satu atau lebih peristiwa di masa yang akan datang.
~    jenis kontijensi
Kontijensi bank terdiri dari kontijensi tagihan dan kontijensi kewajiban (tunggakan).
Kontijensi tagihan terdiri dari :
a.   bank garansi yang diterbitkan oleh bank lain.
Bank garansi oleh bank lain adalah semua bentuk garansi atau jaminan yang diterima oleh bank yang mengakibatkan tagihan kepada pihak bank penjamin bila pihak yang dijamin melakukan ingkar janji atau wanprestasi di kemudian hari. Pencatatan rekening ini sebesar bank garansi yang diterima pada posisi kredit dan akan tetap outstanding hingga bank garansi jatuh tempo. Pada saat jatuh tempo rekening administrative rupiah harus dinihilkan dengan cara didebet sebesar nilai bank jatuh tempo.
b.   pembelian opsi valuta asing
opsi adalah perjanjian yang memberikan hak pilihan kepada pembeli opsi untuk menggunakan atau tidak menggunakan dalam kontrak jual beli valuta asing.
c.   pendapatan bunga dalam penyelesaian
Kontijensi kewajiban terdiri dari :
a.   garansi yang diberikan
bank garansi yang diberikan adalah semua bentuk garansi atau jaminan yang diberikan oleh bank yang mengakibatkan pembayaran kepada pihak penerima jaminan apabila pihak yang dijamin oleh bank yang bersangkutanwanprestasi atau cidera janji.
b.   surat kredit berdokumen dalam negeri (SKBDN) yang dapat dibatalkan (revocable L/C) dalam rangka perdagangan dalam negeri
c.   penjualan opsi valuta asing
opsi jual (put option) adalah opsi yang memberikan hak kepada pemegang opsi untuk menjual valuta asing pada harga tertentu selama atau pada akhir masa opsi.
B.   AKUNTANSI PENDAPATAN DAN BIAYA BANK
þ Akuntansi Pendapatan Bank
*     Definisi
Pendapatan (revenues) adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari
aktivitas normal bank selama suatu periode yang mengakibatkan kenaikan ekuitas dan
tidak secara langsung berasal dari kontribusi penanam modal. (PAPI, 2001)
*      Jenis-Jenis Pendapatan Bank
#      Pendapatan Operasional
a.     Pendapatan Bunga Debitur
Pendapatan bunga adalah pendapatan yang diperoleh dari penanaman dana bank pada
aktiva produktif.

b.    Komisi dan Provisi
Komisi adalah imbalan atau jasa perantara yang diterima atau dibayar atas suatu transaksi atau aktivitas yang mendasari
Provisi adalah imbalan yang diterima atau dibayar sehubungan dengan fasilitas yang
diberikan atau diterima
c.     Pendapatan Atas Transaksi Valuta Asing
Pendapatan yang timbul dari transaksi valuta asing lazimnya berasal dari selisih kurs. Selisih kurs ini akan dimasukkan ke dalam pos pendapatan dalam laporan laba rugi. Laba rugi yang timbul dari transaksi valuta asing harus diakui sebagai pendapatan atau beban dalam perhitungan laba rugi periode berjalan.
d.    Transaksi Berjangka Valuta Asing
Untuk transaksi berjangka valuta asing dalam rangka trading, selisih antara kurs yang diperjanjikan (Contracted Forward Rate) dengan kurs tunai pada tanggal jatuh waktu (Spot Rate) diakui sebagai laba atau rugi transaksi valuta asing pada akhir masa kontrak.
e.     Swap Suku Bunga
Salah satu jenis hedging dan upaya untuk meraih keuntungan dalam mekanisme pasar uang adalah dengan melakukan gadai valuta asing atau dikenal dengan istilah swap. Dalam kenyataannya ada dua jenis transaksi swap, yakni transaksi swap suku bunga dalam rangka pendanaan dan dalam rangka trading.
f.      Pendapatan Operasional Lainnya
Contoh dari pendapatan operasioanal lainnya adalah penerimaan deviden dari anak perusahaan atau penyertaan saham, laba rugi penjualan surat berharga pasar modal, dan lainnya. Pengakuan pendapatan dari deviden erat kaitannya dengan metode pencatatan dari penyertaan, apakah secara cost atau equity method.
#      Pendapatan Non-Operasional
Yang termasuk kedalam pendapatan Non-operasional adalah rupa-rupa pendapatan yang berasal dari aktivitas diluar usaha utama bank. Contohnya adalah pendapatan dari penjualan aktiva tetap, penyewaan fasilitas gedung yang dimiliki oleh bank, dan lainnya. Pendapatan ini harus diakui pada pendapatan periode berjalan.
Pendapatan Luar Biasa
Pendapatan laur biasa merupakan pendapatan yang memenuhi kriteria bersifat tidak normal dan tidak sering terjadi. Pendapatan luar biasa harus dipisahkan dari hasil usaha sehari-hari dan ditujukan secara terpisah dalam perhitungan laba rugi disertai pengungkapan mengenai sifat dan jumlahnya. Yang dimaksud dengan pos luar biasa adalah pos yang memenuhi kedua kriteria sebagai berikut:
1.     Bersifat tidak normal (tidak biasa)
Kejadian atau transaksi yang bersangkutan memiliki tingkat abnormalitas yang tinggi dan tidak berhubungan dengan aktifitas perusahaan sehari-hari.
2.     Tidak sering terjadi
Kejadian dan transaksi yang bersangkutan tidak dihubungkan akan terulan lagi di masa yang akan datang.
þ BIAYA BANK
1.   Pengertian
Yang dimaksud biaya adalah semua biaya yang secara langsung maupun tidak langsung telah dimanfaatkan untuk menciptakan pendapatan dalam suatu periode tertentu. Biaya yang dikeluarkan tidak memberikan manfaat ekonomis untuk kegiatan periode berikutnya.
2.   Jenis – Jenis Biaya Bank
a.   Biaya Operasional, terdiri dari :
  • Biaya Bunga
Biaya ini paling besar porsinya terhadap biaya bank   keseluruhan. Biaya ini harus diantisipasikan oleh bank pada penutupan tahun buku atau pada tanggal laporan.
  • Biaya Valuta Asing
Biaya dalam transaksi valuta asing biasanya muncul dari selisih kurs yang merugi. Munculnya kerugian selisih kurs baik dari transaksi spot, forward, maupun swap akan dibebankan ke dalam laporan laba rugi.

  • Biaya Overhead
Dalam operasi bank sehari-hari diperlukan biaya untuk mengolah transaksi. Biaya ini berhubungan langsung dengan periode terjadinya sehingga harus dicatat dan diakui sebagai beban periode berjalan.
Biaya overhead yang terjadi di bank memiliki ciri-ciri :
  • Tidak dapat diidentifikasikan secara langsung dengan jasa yang dihasilkan karena biaya yang dikeluarkan untuk semua kegiatan bank
  • Menjadi biaya pada periode terjadinya
  • Tidak memberikan manfaat untuk masa yang akan datang
Contoh biaya overhead : biaya gaji pegawai, tunjangan-tunjangan, biaya penyusutan aktiva tetap, biaya kegiatan kantor dll.
b.   Biaya Non Operasional
Yaitu biaya–biaya yang yang dikeluarkan yang tidak berkaitan dengan kegiatan utama bank misalnya kerugian dari penjualan aktiva tetap.
  • Pos Luar Biasa
Biaya ini harus dipisahkan dari hasil usaha sehari-hari dan  ditunjukkan secara terpisah dalam perhitungan laba rugi disertai pengungkapan atas sifat dan jumlahnya. Biaya luar biasa kejadiannya tidak normal dan tidak sering terjadi atau tidak terulang lagi di masa yang akan datang. Peristiwa seperti gempa bumi dan apabila merugikan bank dapat digolongkan sebagai kerugian atau pos luar biasa. Tetapi apabila di satu Negara, seperti Jepang misalnya, peristiwa ini sangat sering terjadi. Dengan demikian kerugian akibat ini tidak bias digolongkan sebagai peristeiwa luar biasa.
  • Koreksi Masa Lalu
Koreksi masa lalu yang berkaitan dengan  unsure laba-rugi dapat dilakukan apabila telah terjadi kesalahan dalam perhitungan atau kesalahan penerapan prinsip akuntansi yang tidak tepat waktu atau tidak dapat diterima, kelalaian mencatat suatu transaksi atau kejadian yang telah terjadi, dan kesalahan matematis. Koreksi yang dilakukan terhadap laba-rugi periode lalu harus tetap diungkapkan.
  • Pajak Penghasilan
Pos biaya paling akhir dalam tubuh laporan laba-rugi adalah pajak penghasilan. Pajak penghasilan dihitung berdasarkan laba menurut akuntansi atau laba kena pajak (taxable income) untuk diperhitungkan dengan tariff pajak penghasilan.
http://oniiomad.wordpress.com/kewajiban-wajib-pajak/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar