Jumat, 07 Desember 2012

BENTUK KERUSAKAN LINGKUNGAN



TUGAS GEOGRAAFI
BENTUK-BENTUK KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP










                  
   Disusun oleh:
 HADI TRI KUNCORO
VIIIG

SMP NEGERI 19 MAKASSAR
2012/2013
BENTUK KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP AKIBAT PERISTIWA ALAM
       Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Jika kalian berada di sekolah, lingkungan biotiknya berupa teman-teman sekolah, bapak ibu guru serta karyawan, dan semua orang yang ada di sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan yang ada di kebun sekolah serta hewan-hewan yang ada di sekitarnya. Adapun lingkungan abiotik berupa udara, meja kursi, papan tulis, gedung sekolah, dan berbagai macam benda mati yang ada di sekitar.
       Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.
 LINGKUNGAN HIDUP
       Secara khusus, kita sering menggunakan istilah lingkungan hidup untuk menyebutkan segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup segenap makhluk hidup di bumi.
       Adapun berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Unsur Hayati (Biotik)                                                 
    Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik. Jika kalian berada di kebun sekolah, maka lingkungan hayatinya didominasi oleh tumbuhan. Tetapi jika berada di dalam kelas, maka lingkungan hayati yang dominan adalah teman-teman atau sesama manusia.
2. Unsur Sosial Budaya
     Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya sistem nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat.
3. Unsur Fisik (Abiotik)
     Unsur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan lingkungan fisik sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi. Bayangkan, apa yang terjadi jika air tak ada lagi di muka bumi atau udara yang dipenuhi asap? Tentu saja kehidupan di muka bumi tidak akan berlangsung secara wajar. Akan terjadi bencana kekeringan, banyak hewan dan tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak teratur, munculnya berbagai penyakit, dan lain-lain


A.    Letusan Gunung Berapi

Letusan gunung berapi terjadi karena aktivitas magma di perut bumi yang menimbulkan tekanan kuat keluar melalui puncak gunung berapi.
            Bahaya yang ditimbulkan oleh letusan gunung berapi antara lain berupa:
1) Hujan abu vulkanik, menyebabkan gangguan pernafasan.
2) Lava panas, merusak, dan mematikan apa pun yang dilalui.
3) Awan panas, dapat mematikan makhluk hidup yang dilalui.
4) Gas yang mengandung racun.
5) Material padat (batuan, kerikil, pasir), dapat menimpa perumahan, dan lain-lain.


B.     Gempa Bumi

Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan karena beberapa hal, di antaranya kegiatan magma (aktivitas gunung berapi), terjadinya tanah turun, maupun karena gerakan lempeng di dasar samudra. Manusia dapat mengukur berapa intensitas gempa, namun manusia sama sekali tidak dapat memprediksikan kapan terjadinya gempa.
            Oleh karena itu, bahaya yang ditimbulkan oleh gempa lebih dahsyat dibandingkan dengan letusan gunung berapi. Pada saat gempa berlangsung terjadi beberapa peristiwa sebagai akibat langsung maupun tidak langsung, di antaranya:
1) Berbagai bangunan roboh.
2) Tanah di permukaan bumi merekah, jalan menjadi putus.
3) Tanah longsor akibat guncangan.
4) Terjadi banjir, akibat rusaknya tanggul.
5) Gempa yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan tsunami (gelombang pasang).
C.    Angin Topan

Angin topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang bertekanan tinggi menuju ke kawasan bertekanan rendah. Perbedaan tekanan udara ini terjadi karena perbedaan suhu udara yang mencolok. Serangan angin topan bagi negara-negara di kawasan Samudra Pasifik dan Atlantik merupakan hal yang biasa terjadi. Bagi wilayah-wilayah di kawasan California, Texas, sampai di kawasan Asia seperti Korea dan Taiwan, bahaya angin topan merupakan bencana musiman. Tetapi bagi Indonesia baru dirasakan di pertengahan tahun 2007.
Bahaya angin topan bisa diprediksi melalui foto satelit yang menggambarkan keadaan atmosfer bumi, termasuk gambar terbentuknya angin topan, arah, dan kecepatannya. Serangan angin topan (puting beliung) dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup dalam bentuk:
1) Merobohkan bangunan.
2) Rusaknya areal pertanian dan perkebunan.
3) Membahayakan penerbangan.
4) Menimbulkan ombak besar yang dapat menenggelamkan kapal.
D. Kemarau panjang

     Kemarau panjang adalah suatu penyimpangan iklim/musim yang menimpa suatu  daerah sehingga mengakibatkan waktu musim kemarau lebih lama dari semestinya Kemarau panjang dapat menimbulkan kerusakan sumber daya lingkungan hidup sep erti :
1)      Sumur dan sumber air menjadi kering.
2)      Hutan terbakar akibat kekeringan.
3)      Sungai dan danau sertaa areal pertanian menjadi kering.
4)      Gagal panen bagi petani sawah tadah hujanakibat kekeringan
5)      Tumbuhan dan padang rumput banyak yang mati sehingga mengancam usaha peternakan.


E Banjir karena faktor alam

     Banjir adalah peristiwa terbenamnya daratan yang biasanya kering oleh air berasal dari sumber-sumber yang ada di skitarnya seperti meluapnya air sungai ke lingkungan akibat curah hujan yang sangat tinggi. banjir juga dapat terjadi karena jebolnya tanggul sungai, tanggul danau, serta naiknya air laut ke daratan sebagai akibat air laut pasang terlalu tinggi. Banjir dapat menimbulkan kerusakan lingkugan hidup seperti:
1)      Rusaknya areal permukiman penduduk.
2)      Sulitnya untuk mendapatkan air bersih.
3)      Rusaknya sarana dan prasana penduduk.
4)      Rusaknya areal pertanian, perkebunan, dan peternakan.
5)      Rusaknya jaringan transportasi, instalasi air minum, dan jaringan telekomunikasi


F. Tanah longsor

    Tanah longsor, secara alami, adalah suatu gerakan atau rayapan tanah dari suatu tempat ke tempat yang lainnya dengan volume yang besar sebagai akibat perubahan gaya atau goncangan gempa. Tanah longsor dapat menimbulkan kerusakan sumber daya lingkungan hidup seperti :
1)      Rusaknya areal pertanian dan perkebunan.
2)      Terputusnya jalan raya, sungai, dan jembatan.
3)      Dangkalnya danau danjebolnya tanggul.
4)      Rusaknya permukiman penduduk.
5)      Terputusnya jaringan listrik dan instalasi air minum
KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP KARENA FAKTOR MANUSIA

A.    Pencemaran Udara
      Pencemaran udara adalah terganggunya unsur-unsur udara karena faktor-faktor pencemaran (pollutan) yang bersumber dari manusia yaitu:

1)      Asap industri.
2)      Kendaraan bermotor.
3)      Bau busuk dari sampah.
4)      Pembakaran sampah.
5)      Kebakaran hutan.
                   Dengan demikian, diperlukan suatu kesadaran dan kepedulian bagi                 semua pihak untuk berpartisipasi aktif dalam melestarikan udara melalui         berbagai upaya berikut:
1)      Mencegah kebakaran hutan dan system lading berpindah-pindah yang dapat menimbulkan kabut asap.
2)      Menghentikan pengoperasian kendaraan bermotor dengan system buangan gas/asap yang melampaui ambang batas.
3)      Mengambangkan penghijauan, yakni melalui pembuatan jalur hijau dan tanaman berdaun rimbun.

B.     Pencemaran Air

         Pencemaran air meliputi rusaknya kulitas air sumur, air sungai, danau, dan air laut. Pencemaran air adalah terganggunya kesehatanair yang normal sebagai akibat terkonstaminasinya air karena cairan kimia berbahaya.                                                                   Faktor-faktor terjadinya pencemaran air yaitu :                                 
1)      Tumpahan minyak dari kapal tanker.
2)      Pemakaian detergen.
3)      Debu-debu radioaktif.
4)      Sampah rumah tangga.
5)      Buangan limbah industry.
Melihat betapa pentingnya keberadaan air bagi kehidupan, sudah sewajarnya setiap manusia harus ikut berpartisipasi untuk melestarikan air melalu beberapa upaya berikut:
1)      Menetapkan kawasan hutan lindung yang berfungsi menyimpan danmengatur air tanah.
2)      Membangun bendungan dan system irigasiyang teratur dan sesuai dengan kebutuhan.
3)      Mencegah pendangkalan danau dengan cara membudidayakan tanaman keras disekitar danau (green belt)
C.    Kebakaran Hutan







     Kebakaran hutan merupakan salah satu penyebab kerusakan hutan yang paling besar dan bersifat dan bersifat sangat merugikan. Perbaikan kerusakan hutan akibat kebakaran memerlukan waktu yang lama, terlebih lagi untuk mengembalikannya menjadi hutan kembali. Oleh karena itu, kita perlu memperhatikan beberapa hal yang dapat menyebabkan kebakaran huta seperti berikut ini.
1)      Memperhatikan wilayah hutan engan titik api (hotspot) cukup tinggi terutama lahan gambut di musim panas dan kemarau yang bekepanjangan.
2)      Dilarang membuka lading atau lahan pertanian dengan cara membakar hutan.
3)      Tidak membuat arang di hutan.
4)      Dilarang meninggalkan bekas api unggun yang membara di hutan.
5)      Tidak membuang punting rokok sembarangan di dalam hutan.
Upaya Pencegahan Kebakaran Hutan di Indonesia
  1. Memantapkan kelembagaan dengan membentuk dengan membentuk Sub Direktorat Kebakaran Hutan dan Lembaga non struktural berupa Pusdalkarhutnas, Pusdalkarhutda dan Satlak serta Brigade-brigade pemadam kebakaran hutan di masing-masing HPH dan HTI;
  2. Melengkapi perangkat lunak berupa pedoman dan petunjuk teknis pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan;
  3. Melengkapi perangkat keras berupa peralatan pencegah dan pemadam kebakaran hutan;
D. Lahan Kritis












                                         Lahan kritis adalah suatu lahan yang tandus karena unsur hara atau kesuburannya sangat sedikit bahkan sudah hilang sama sekali. Beberapa contoh terjadinya lahan kritis sebagai akibat aktivitas manusia dijelaskan sebagai berikut
1)      Lahan kritis karena pengaruh pencemaran limbah industry
2)      Lahan kritis karena penebangan hutan secara liar.
3)      Lahan kritis karena bekas pengambilan bahan tambang yang berlebihan.
4)      Lahan kritis karena lading berpindah-pindah dengan cara membakar hutan.
     Kondisi lahan yang semakin kritis memeliki kecenderungan terjadinya longsor. Berikut upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikantanah yang miring atau perbukitan sebagai berikut:
1)      Menanam tanaman yang keras dengan pola searah garis kontur (countour plowing).
2)      Membajak tanah dengan pola searah dengan garis kontur yang menghasilkan alur horizontal (countour plowing).
3)      Membagi bidang-bidang tanah yang luas menjadi agak sempit (bentuk pematang ), kemudian tempat aliran air tiap pematang diatur sedemikian rupa sehingga tidak membentuk garis lurus ke bawah.

1 komentar: